Kurangnya pengetahuan tentang skoliosis, kurangnya deteksi dini, dan tidak ada keluhan apapun mengakibatkan skoliosis seringkali didapati ketika dalam kondisi berat. Skoliosis, apalagi sudah dalam kondisi yang berat, tentu penanganannya tidak mudah. Oleh karena itu, jika Anda memiliki skoliosis, jangan menunggu sampai derajat kelengkungannya membesar baru dikoreksi karena dampak skoliosis yang akan dihadapi tentu juga semakin berat.

dampak skoliosis

Penggunaan brace merupakan salah satu pengobatan skoliosis tanpa operasi yang sering dipilih, namun apakah Anda tahu bahwa penggunaan brace yang tidak spesifik dalam mengkoreksi skoliosis sama halnya menunda pengobatan atau menunggu derajat kelengkungannya membesar

Dampak Skoliosis Jika Dibiarkan atau Menjalani Pengobatan yang Tidak Tepat

Dampak yang paling ringan akibat dari skoliosis yang tidak segera ditangani adalah muncul keluhan nyeri otot terutama di daerah punggung atau pinggang. Apabila skoliosis dibiarkan, derajat kelengkungannya semakin bertambah, maka dampak jangka panjangnya adalah gangguan pada fungsi paru-paru dan jantung. Keluhan sesak nafas terutama saat melakukan olahraga atau aktivitas berat dapat dialami pada beberapa pasien skoliosis dengan derajat kelengkungan yang besar. Hal ini disebabkan oleh kapasitas paru yang menurun akibat volume rongga dada yang lebih sempit di satu sisi. Semakin besar derajat kelengkungan dan rotasi tulang belakang yang terjadi, maka akan semakin mempengaruhi kapasitas paru.

Apakah Skoliosis Menghambat Pertumbuhan ?

Skoliosis memang paling sering terjadi selama masa pertumbuhan. Akan tetapi, skoliosis sendiri tidak secara langsung menghambat pertumbuhan, karena pertumbuhan tulang itu tetap berjalan seperti pada umumnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain faktor genetik dan lingkungan. Namun, karena kondisi tulang belakang yang bengkok atau tidak tegak, sehingga dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang. Tubuh pasien skoliosis dapat tampak lebih pendek daripada tinggi badan aslinya atau memiliki ketidakseimbangan postur.


Apabila Anda memiliki skoliosis dan sudah menggunakan brace, namun tidak menunjukkan hasil yang signifikan, bisa jadi karena brace tersebut kurang tepat atau tidak spesifik. Berikut penjelasan terkait dampak penggunaan brace tidak spesifik dan brace spesifik pada pasien skoliosis.


Dampak Penggunaan Brace yang Tidak Spesifik pada Skoliosis

Skoliosis cenderung memiliki pola kurva tertentu pada masing-masing pasien. Setiap kurva akan membentuk postur tubuh tertentu dan posisi tulang yang tidak simetris seperti posisi panggul kanan dan kiri yang berbeda tinggi, posisi tubuh yang cenderung miring, dan lain-lain. Perbedaan posisi tulang belakang dan postur tubuh membutuhkan cara intervensi yang berbeda-beda pada setiap pasien agar koreksi tersebut dapat menjaga agar derajat kelengkungannya tidak bertambah berat.

Brace yang tidak spesifik justru dapat membuat derajat kelengkungan tulang belakang semakin parah. Hal ini disebabkan karena brace yang tidak spesifik memiliki bentuk/ pola sama pada semua pasien skoliosis sehingga kerja brace tersebut menjadi tidak efektif. Skoliosis ringan dapat menjadi berat akibat adanya tekanan oleh brace yang tidak spesifik.

Penggunaan soft brace (brace yang berbahan lunak)  juga kurang dianjurkan karena pada beberapa kasus ditemukan pertambahan derajat kelengkungan tulang belakang yang jadi lebih cepat setelah menggunakan soft brace dibandingkan tidak memakai soft brace sama sekali.
Untuk itu, Anda harus segera menggantinya dengan brace yang spesifik.

Ronsen pasien yang menggunakan brace tidak spesifik dalam mengatasi skoliosis

Mengapa Brace yang Spesifik Dapat Mengurangi Dampak Skoliosis ?

Yang dimaksud dengan brace yang spesifik adalah brace yang secara khusus dibuat menyesuaikan pola kurva dan derajat kelengkungan tulang belakang pada setiap pasien. Sehingga, saat membuatnya harus melakukan pengukuran kondisi pasien terlebih dahulu. Brace ini dirancang dengan pola melawan / mirroring dari pola kurva skoliosis Anda dan spesifik berbeda jenis bentuknya terhadap jenis kurva skoliosis Anda. Sehingga, dampak skoliosis bisa berkurang dan tingkat kesembuhan semakin besar.

Ciri-ciri brace spesifik : (Lihat artikel bagaimana memilih brace yang bagus)

  1. Bentuk brace tidak simetris, karena skoliosis bersifat tidak simetris.
  2. Bentuk brace pada setiap pasien TIDAK SAMA karena terdapat 7pola kurva skoliosis yang berbeda. (lihat artikel Scoliosis ada 7 macam pola)
  3. Brace harus custom-made dengan menggunakan teknologi CAD/CAM 3 Dimensi (scan and carving). Tidak menggunakan plaster kasting yang kasar, tidak nyaman, dan risiko kesalahan tangan / human error lebih tinggi
  4. Brace harus rigid/kaku, tapi nyaman dan ringan, sehingga mudah dipakai sehari-hari dan bisa dipakai dalam baju. Soft brace tidak direkomendasikan karena dapat menambah derajat kelengkungan tulang belakang

Salah satu contoh brace yang spesifik adalah brace GBW. Brace GBW dapat memberikan hasil maksimal bagi penderita skoliosis karena dibuat dengan teknologi tinggi sehingga menjadi spesifik.

Olahraga yang Tepat Bisa Membantu Skoliosis Ringan

Selain penggunaan brace yang spesifik, latihan yang dapat dilakukan adalah latihan Schroth. Latihan Schroth adalah latihan yang bersifat spesifik untuk mengkoreksi skoliosis dan telah diciptakan hampir 100 tahun lamanya di Jerman oleh Katharina Schroth. Beliau merupakan seorang fisioterapis yang juga menderita skoliosis. Latihan Schroth dapat dilakukan mulai dari usia anak-anak hingga lansia. Setiap gerakannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Latihan Schroth berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan otot-otot tubuh, menciptakan keadaan tulang belakang/ postur tubuh yang lurus, melatih pola pernafasan yang akan memperbaiki puntiran tulang belakang, melatih agar kita mengerti  posisi tubuh yang benar dan dapat membiasakannya sehari-hari ADL (Activity Daily Living)

Selain latihan Schroth, olahraga lain yang bersifat low-impact seperti berenang, bersepeda, hiking tanpa beban juga aman dilakukan oleh pasien skoliosis. Selain itu, strength training dan stretching terutama pada otot punggung juga penting dilakukan agar otot punggung dapat menopang tulang belakang dengan lebih baik. Hindari olahraga yang bersifat high-impact dan repetitive memberi tekanan yang signifikan pada tulang belakang (squatting, mengangkat beban melebihi kepala, olahraga yang bersifat high-landing seperti cheerleading atau gymnastic, rugby, hockey, American football) atau olahraga yang membebani tulang belakang secara tidak seimbang (golf, tennis, badminton).

Demikianlah ulasan tentang dampak skoliosis yang memberat bila dibiarkan dan dari penggunaan brace. Semoga artikel ini bermanfaat dan Anda bisa memilih pengobatan skoliosis yang tepat.

Malcare WordPress Security