Penggunaan kombinasi Schroth Best Practice (SBP), Brace Skoliosis GBW, dan Aktivitas Sehari-hari (ADL) menjadi pendekatan yang menjanjikan dan holistik dalam penyembuhan skoliosis. Sebagai suatu kondisi tulang belakang yang kompleks, skoliosis memerlukan penanganan yang mencakup aspek aktif dan pasif untuk mencapai hasil terbaik. Dalam artikel ini, kita akan menyelami betapa integratifnya pendekatan ini, memahami peran masing-masing elemen, dan bagaimana mereka saling melengkapi untuk mencapai kesuksesan penyembuhan sebesar 95%.

Schroth Best Practice

Schroth Best Practice adalah suatu pola latihan fisik terapi yang bertujuan memperbaiki kurva scoliosis. Selama kurang lebih empat generasi secara turun temurun terus mengalami pernyempurnaan metode sejak pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1920 oleh Katharina Schroth. Hingga saat ini metode Schroth telah digunakan oleh berbagai institusi kesehatan seluruh dunia dan telah mengalami perubahan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengembangan yang dilakukan oleh Dr. Weiss dan disebut metode SBP atau Schroth Best Practice.

Dr. Hans Rudolf Weiss – Schroth Best Practice
dr.Budi S. Widjaja, MD – Schroth Best Practice Jakarta

Motode Terapi Skoliosis Schorth adalah latihan spesifik yang paling banyak dipelajari

Metode Schroth Best Practice adalah salah satu pendekatan latihan spesifik yang paling banyak dipelajari dan banyak digunakan untuk skoliosis. Sejumlah penelitian telah ditulis oleh Dr. Hans Weiss, direktur medis dari Pusat Rehabilitasi Asklepios Katharina Schroth dari tahun1995 hingga 2008, dan oleh Dr. Manuel Rigo, direktur Sekolah Terapi Fisik Skoliosis Barcelona. Studi mereka menunjukkan hasil positif dari penggunaan metode Schroth pada kekuatan otot punggung, fungsi pernapasan, rasa sakit, kualitas hidup dan citra diri,memperlambat perkembangan kurva, meningkatkan sudut Cobb dan mengurangi prevalensi operasi.

Schroth Exercise @SPINE CLINIC FAMILY HOLISTIC JAKARTA

Penggunaan Brace GBW

Koreksi skoliosis dapat ditempuh melalui beberapa cara diantaranya melalui latihan senam misalnya latihan Schroth, tindakan operasi maupun dengan menggunakan brace GBW. Penggunaaan brace GBW telah dikenal secara luas dan memiliki beberapa petunjuk bukti klinis akan manfaat dan efektifitasnya mengkoreksi kurva skoliosis diberbagai usia. Penelitian uji kohort yang melibatkan 55 orang berusia 12-14 tahun yang memiliki kurva skoliosis lebih dari 40 derajat dan diterapi menggunakan GBW selama kurang lebih 2 hingga 3 tahun, menunjukkan hasil bahwa secara signifikan brace GBW mampu mengkoreksi kurva tersebut.

Schroth Best Practice (SBP) + Brace Skoliosis GBW + ADL = KEBERHASILAN 95%
Foto Pemakaian Brace GBW dah Hasil Koreksinya
Schroth Best Practice (SBP) + Brace Skoliosis GBW + ADL = KEBERHASILAN 95%
Foto X-ray Pasien kami perempuan usia 11 tahun

Penerapan Pelatihan ADL

Aktivitas sehari-hari (pelatihan ADL) adalah yang paling penting mengatur postur tubuh yang berkaitan dengan kebiasaaan kita sehari-hari. Pelatihan ADL meliputi latihan cara berdiri yang tepat, cara duduk dan cara melakukan kegiatan sehari-hari lainnya.

Dengan demikian, pasien tidak hanya mengembangkan kekuatan dan fleksibilitas, tetapi juga menciptakan kesadaran postural yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, Schroth Best Practice dan Brace Skoliosis GBW dapat berkolaborasi secara sinergis dengan latihan ADL, menciptakan fondasi yang kokoh untuk mencapai tingkat keberhasilan luar biasa sebesar 95% dalam mengatasi skoliosis. Artikel ini akan menjelajahi lebih jauh bagaimana integrasi ketiganya dapat memberikan solusi holistik yang membawa perubahan positif bagi mereka yang menghadapi tantangan skoliosis.

Pola duduk sehari-hari yang benar dan salah

Minimal 30 menit melakukan terapi skoliosis schorth

Manusia memiliki jumlah waktu selama 24 jam sehari apabila selama kurang lebih 22 jam kita menggunakan brace GBW, minimal setengah jam melakukan latihan SBP dan melakukan ADL dalam kegitan sehari-hari dengan benar maka hasil maksimal dalam mengoreksi Skolosis akan mencapai hasil yang paling maksimal latihan Schroth merupakan tindakan koreksi secara aktif sementara brace GBW mengoreksi secara pasif dan ADL adalah posisi tubuh yang menjaga agar kurva selalu dalam posisi terkoreksi.

Dengan menyelaraskan waktu dan dedikasi pada ketiga aspek ini, kita menciptakan kerangka waktu yang optimal untuk mengoreksi skoliosis. Ini bukan hanya tentang mengejar hasil seketika, melainkan juga tentang membentuk kebiasaan positif yang dapat memperkuat hasil jangka panjang. Dengan keseimbangan yang tepat antara brace GBW, latihan Schroth, dan penerapan prinsip ADL, kita dapat meraih hasil koreksi skoliosis dengan tingkat keberhasilan maksimal.