Skoliosis pada usia remaja memerlukan pendekatan yang teliti, dan penggunaan brace dapat menjadi elemen krusial dalam merawat kondisi tulang belakang ini. Dengan memahami secara mendalam bagaimana terapi brace dapat memberikan dukungan dan mengarahkan perbaikan postur, kita dapat mengeksplorasi manfaat terapi skoliosis serta tantangan yang mungkin dihadapi oleh pasien skoliosis dalam kelompok usia ini. Mari kita jelajahi lebih lanjut bagaimana terapi skoliosis menggunakan brace menjadi kunci untuk membangun dasar yang kokoh dalam perjalanan pengelolaan skoliosis pada fase kritis ini.
Target pengobatan pasien dewasa dimana tulang telah mengalami pematangan sepenuhnya memilki perbedaan dengan pasien anak-anak. Perbaikan postur menjadi target utama selain berkurangnya jumlah derajat kurva skoliosisnya. Pada masa dewasa tulang yang telah mengeras tidak semudah saat remaja untuk dibentuk dengan brace, meskipun demikian pada pasien dewasa dapat melakukan terapi skoliosis dengan brace yang dikombinasikan dengan latihan senam schroth. Melalui latihan senam schroth keluhan nyeri, pegal-pegal dapat dihilangkan dan performa fisik akan meningkat.
Table of Contents
Tingkat kematangan tulang mempengaruhi hasil perawatan skoliosis karena berhubungan dengan kelenturan tulang tersebut. Tingkat kematangan tulang yang dimaksud adalah Risser Sign. Stadium Risser Sign berdasar Usia Kronologis menurut Scholes sebagai berikut ini:
Tabel di atas menunjukkan bahwa Risser 5 yaitu dimana tulang mengalami pematangan penuh atau berhenti bertumbuh pada usia 16,1 tahun untuk laki-laki dan 18 tahun untuk perempuan. Pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana jika pasien memulai perawatan skoliosisnya pada usia ketika mencapai kematangan tulang misalkan pasien berusia diatas 17 tahun untuk laki-laki dan diatas 18 tahun untuk perempuan?
Selain terapi skoliosis dengan Brace GBW, pasien juga menjalani senam skoliosis schorth
Sebuah kasus pasien yang telah terbukti mendapatkan hasil memuaskan setelah menggunakan brace GBW. Pasien yang memilki riser sign 5 atau usia diatas 17-18 tahun sebelumnya memiliki sudut kurva skoliosis 60 derajat thorakal dan 37 derajat lumbal. Setelah setahun kemudian dalam keadaan bebas atau lepas brace, kurva pasien tersebut menjadi 30 derajat thorakal dan 11 derajat lumbal, sebuah kemajuan yang cukup memuaskan untuk pasien dengan kematangan tulang yang telah penuh. Selain menggunakan Brace GBW, pasien ini juga menjalani program SBP (Schroth Best Practice) yaitu latihan senam untuk memperbaiki kurva dan postur tubuh pasien skoliosis.
Terapi skoliosis brace GBW dan Senam Skoliosis Schorth merupakan kesatuan.
Baik brace GBW atau SBP keduanya merupakan satu kesatuan bagi terapi skoliosis yang telah melalui masa kematangan tulang sebab melalui SBP postur tubuh akan diperbaiki menggunakan tehnik pernafasan yang membuat tulang berputar menjadi lebih lurus dan seimbang, selain itu brace GBW juga didesain berdasarkan teknik SBP tentu memiliki fungsi yang sama yaitu dapat membentuk pola gerakan melalui pernafasan yang terdapat pada desain brace GBW.
Contoh Pasien:
Pasien kami umur 19 tahun
https://scoliosis3dc.com/2018/06/21/risser-sign-series-risser-5/
Terapi brace membuka pintu bagi pasien skoliosis usia 17 tahun ke atas untuk menjalani perjalanan pengelolaan yang lebih baik terhadap kondisi tulang belakang mereka. Meskipun menantang, penggunaan brace dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam memperbaiki postur dan mengurangi ketidaknyamanan yang sering terkait dengan skoliosis. Pemahaman mendalam mengenai manfaat, kenyamanan, dan konsistensi penggunaan brace menjadi kunci keberhasilan. Dengan dukungan tim medis yang terampil dan kesadaran akan pentingnya konsistensi dalam penggunaan brace, pasien dapat memandang masa depan dengan optimisme, mengetahui bahwa mereka sedang aktif terlibat dalam perawatan yang dapat memperbaiki kualitas hidup dan kesehatan tulang belakang mereka.
Melalui konsultasi rutin dengan ahli ortopedi dan fisioterapis, pasien dapat mengatasi potensi tantangan dan mencapai hasil yang optimal. Kesabaran dan komitmen dalam mematuhi petunjuk penggunaan brace serta melibatkan diri dalam latihan pendukung dapat mempercepat perbaikan. Selain itu, mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman merupakan elemen krusial untuk menjaga semangat positif dan motivasi. Dengan terapi brace, pasien skoliosis dapat membangun dasar kesehatan yang kokoh, membuka peluang untuk hidup tanpa batasan yang signifikan dan meraih kualitas hidup yang lebih baik.