Seminar singkat dengan tema mengenal skoliosis dinarasumberi oleh Dr. Budi S. Widjaja, MD menjadi pembuka acara Scoliosis Super Camp 2019 yang diadakan Spine Clinic Family Holistic, di Jl. Raya Daan Mogot 176A Jakarta Barat, mulai tanggal 17 Desember 2019 s/d 20 Desember 2019. Sebanyak 30 orang peserta yang hadir berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Bandung, dan Bogor. Peserta dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang.

“Kalau tulang belakang membengkok ke samping dan memutar, pada masa puber, berarti dia (pasien) mengidap skoliosis,” Jelas dokter Budi di hadapan orang tua peserta Skoliosis Super Camp 2019

Acara tersebut dilanjutkan dengan sesi latihan Schroth bersama dokter Budi S. Widjaja dan dokter Regina Varani. Pada kesempatan yang sama dokter Budi juga menjelaskan tentang Physiologic®, yaitu salah satu tahapan latihan Schroth yang melatih pasien untuk punya self awareness/kesadaran akan memposisikan postur badannya ke tengah dan posisi lordosis. Pasien diajarkan untuk dapat melawan arah dari pada skoliosisnya agar pusat gravitasi tubuhnya ada di tengah, sehingga badannya tidak bertambah miring dan skoliosisnya tidak bertambah parah.

Physiologic®

Pada hari selanjutnya, sesi latihan bersama diisi oleh seorang ortotik dan fisioterapis dari German, Maksym Borysov yang juga selaku instruktur senior Schroth Best Practice. Para peserta diberikan gerakan-gerakan latihan Schroth baru yang dinamakan ‘Power Schroth’. Latihan ini lebih intensif dan advance dibanding latihan Schroth biasanya, sehingga bisa lebih mengkoreksi kurva yang besar pada pasien skoliosis. Latihan ‘Power Schroth’ ini diikuti dengan antusias dan semangat yang besar dari para peserta.

Hasil yang luar biasa dari latihan Schroth tersebut dapat dilihat pada pasien kami, perempuan berusia 12 tahun setelah melakukan “Detethering Exercise” yang merupakan bagian program dari Schroth Best Practise.

Scoliosis Super Camp 2019 bersama Maksym Borysov, pasien diterapi dengan metode Schroth yang dilakukan 2 jam selama 2 hari.

Pasien datang di hari pertama dengan masalah postural dengan indikasi mengarah ke skoliosis, kemudian ikut acara Scoliosis Super Camp 2019 bersama Maksym Borysov, pasien diterapi dengan metode Schroth yang dilakukan 2 jam selama 2 hari. Pada hari terakhir acara, terlihat perubahan tampilan badan menjadi lurus simetris lebih baik dari sebelumnya. Terbukti Schroth Exercise mampu memperbaiki tampilan kosmetik badan menjadi lebih baik, sehingga pasien akhirnya menjadi lebih percaya diri kedepannya.

Scoliosis Super Camp juga diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2019 s/d 22 Desember 2019 di RSOT Surabaya dengan total peserta 30 orang. Scoliosis Super Camp dikhususkan bagi pasien skoliosis di atas usia 10 tahun yang memiliki kasus berat dan kurva besar.

Acara ini akan menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh Spine Clinic setiap tahunnya. Tujuannya adalah agar acara ini bisa menjadi wadah bagi para pasien skoliosis untuk mendapatkan energi baru selama masa penyembuhan skoliosis, karena pada kesempatan ini mereka bisa bertemu pasien-pasien dengan kondisi yang sama dan dapat saling berbagi informasi lebih tentang skoliosis sehingga para pasien skoliosis tidak merasa sendiri. Sesi latihan bersama yang diadakan juga bertujuan agar pasien tidak jenuh melakukan latihan Schroth sendiri ataupun merasa bosan dengan gerakan-gerakan yang telah diajarkan sebelumnya.