Rehabilitasi skoliosis pasca operasi adalah proses pemulihan yang penting setelah seseorang menjalani operasi untuk mengoreksi kelengkungan abnormal tulang belakangnya. Tujuannya adalah untuk membantu pasien pulih secara optimal setelah operasi, memperkuat otot-otot sekitar tulang belakang, memulihkan mobilitas, dan mengurangi risiko komplikasi.

skoliosis pasca operasi

Langkah Umum Rehabilitasi Skoliosis Pasca Operasi

1. Perawatan Medis Awal:

  • Pasca operasi, pasien akan dirawat di rumah sakit untuk pemantauan medis yang ketat.
  • Pengelolaan nyeri: Diberikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai untuk mengurangi ketidaknyamanan dan memfasilitasi pemulihan.

2. Mobilisasi Dini:

  • Pasien akan didorong untuk melakukan mobilisasi dini, mulai dari perubahan posisi di tempat tidur hingga bergerak secara perlahan ke aktivitas yang lebih intensif seiring waktu.
  • Fisioterapis akan membantu pasien dalam latihan dan teknik pernapasan yang tepat.

3. Perencanaan Program Rehabilitasi Fisik:

  • Setelah pulang dari rumah sakit, pasien akan dirujuk ke fisioterapis untuk mengevaluasi kondisi fisiknya dan merencanakan program rehabilitasi yang sesuai.
  • Program rehabilitasi akan disesuaikan dengan kebutuhan individu, tingkat keparahan skoliosis, dan jenis operasi yang dilakukan.

4. Terapi Fisik:

  • Latihan kekuatan: Fokus pada memperkuat otot-otot inti, otot-otot punggung, dan otot-otot yang mendukung tulang belakang.
  • Latihan fleksibilitas: Untuk meningkatkan rentang gerak dan fleksibilitas tulang belakang.
  • Latihan postur: Untuk membantu pasien memelihara postur tubuh yang baik.

5. Pemantauan dan Penyesuaian Program:

  • Program rehabilitasi akan dipantau secara teratur dan disesuaikan sesuai dengan kemajuan pasien dan respons tubuhnya terhadap terapi.
  • Fisioterapis akan memberikan panduan dan dukungan yang diperlukan selama seluruh proses rehabilitasi.

6. Edukasi Pasien:

  • Pasien dan keluarganya akan diberikan edukasi tentang perawatan pascabedah, batasan aktivitas, teknik pengangkatan yang aman, dan tanda-tanda komplikasi yang perlu diwaspadai.

7. Dukungan Psikologis:

  • Penting bagi pasien untuk mendapatkan dukungan emosional dan psikologis selama proses rehabilitasi, terutama mengingat tingkat stres yang mungkin dialami setelah menjalani operasi.

8. Pemantauan Jangka Panjang:

  • Pasien akan dipantau secara teratur oleh tim medisnya untuk memantau perkembangan tulang belakang, memantau gejala atau komplikasi, dan memberikan perawatan lanjutan jika diperlukan.

Dibutuhkan rehabilitasi skoliosis pasca operasi

Bila Anda pasien scoliosis yang pada akhirnya memutuskan untuk operasi, kami juga menyediakan perawatan pemulihan paskah operasi.

Sesudah operasi, biasanya terdapat flat back, yang menyebabkan rasa pegal dan kekakuan yang tidak bisa hilang. Pada saat ini kami akan membantu Anda dengan latihan latihan yang bisa meringankan gejala tersebut. Latihan ini berfungsi mengembalikan fungsi otot, memulihkan soft tissue dan menguatkan pernafasan dan koordinasi tubuh.

Jadi yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kesadaran akan postur yang baru dan mengurangi postur scoliosis yang lama.
  • Mencegah bagian ruas tulang belakang yang tidak dioperasi agar tidak membentuk pola scoliosis juga.
  • Stabilisasi bagian atas dan bawah tulang yang dioperasi dengan latihan koreksi postural.
  • Mengedukasi Aktifitas kehidupan sehari hari dalam mengintegrasikan tulang belakang yang dioperasi dengan postural yang lurus.
  • Mengurangi kecemasan dan trauma akibat operasi
  • Memajukan koordinasi dan keseimbangan tubuh
  • Menguatkan pernafasan dan mobilitas rongga paru
  • Stabilitasi badan secara keseluruhan, proprioception, dan kekuatan.

Terapi paskah pembedahan skoliosis pasca operasi (Spinal Fusion)

1
1

Tentang Pengobatan Operasi Scoliosis

Operasi mungkin direkomendasikan untuk beberapa pasien, termasuk kepada yang tidak merespon terhadap pengobatan non operasi setelah sekian rentang waktu. Pasien dengan kurva melebihi 60 derajat dan mengalami keterbatasan dalam fungsi sehari-hari, dan mereka dengan fungsi paru dan syaraf yang semakin parah.

Type operasi yang paling umum adalah Operasi posterior spinal fusion. Di dalam prosedur ini, Bedah ortopedi akan melakukan pembedahan dari belakang dan menyatukan tulang belakang dengan potongan tulang dari bagian tubuh lain. Mur, baut dan bahan implant lainnnya akan dipakai menahan dan meluruskan tulang. Dan dalam proses penyembuhan, dimana memakan waktu sepanjang tahun atau lebih. Begitu penyambungan selesai, peralatan ditanam selamanya.

Hasil Operasi Penggabungan Tulang Belakang / Spinal Fusion

“Di antara pasien yang dioperasi, koreksi pada kurva berkisar 50-80%. Pasien muda dan sehat, cenderung mempunyai hasil yang baik.”  (Dr. Oheneba Boachie-Adjei, a Professor of Orthopaedic Surgery at Weill Cornell Medical College, and Chief of the Scoliosis Service at HSS).

Potensi Komplikasi setelah operasi scoliosis

Pasien Skoliosis pasca operasi yang melakukan pembedahan, pada umumnya beranggapan mereka tidak lagi perlu untuk terapi fisik. Ini tidak benar, karena bagian tulang belakang yang tidak disambung seringkali mudah untuk membentuk pola scoliosis juga atau membentuk postur yang buruk atau pergerakan yang tidak tepat. Oleh karena itu penting bagi pasien diajarkan latihan yang spesifik yang akan mengkoreksi postur mereka dan menjaga stabilitas di atas atau di bawah bagian tulang yang disambung.

Di bawah ini adalah beberapa hal potensi pelemahan postural:

  • “Punuk di punggung” / “Rib hump” tetap ada setelah operasi. (Wojcik AS et al, 1989;  Korovessis P et al, 1995; Delorme S et al. 2000; Dansereau et al, 1994;   Suzuki IK et al, 1999;  Suzuki N 1999.
  • Ketegangan pada tulang yang tidak disambung. Yang menyebabkan degenerasi dan ketidak stabilan pada bagian atas atau di bawah penyambungan. (Kumar M et al. Eur Spine 2001)
  • Kelainan pada badan, mungkin tetap ada walau telah dioperasi, dengan rusuk yang menyusup yang terus menyusut ke dalam. (Wojcik AS et al, 1989;   Korovessis P et al, 1995)
  • Rasa Nyeri pada bagian yang tidak disambung. Ini alasan yang umum untuk melakukan operasi tambahan untuk memeperluas penyambungan tulang. Nyeri pinggang diperhitungkan sebagai factor pembatas pada aktivitas social. (Connolly PJ et al. 1995).
  • Penurunan Kualitas hidup. Dikarenakan keterbatasan aktivitas dan interaksi sosial: Pada 15 tahun pertama, 83% pasien dilaporkan insinden rasa sakit yang sedang hingga parah, 3 kali lebih tinggi, dengan peningkatan kesulitaan duduk, mengangkat, membungkukan pinggnang, sport aktif, berbarang pada samping atau pinggang mereka. Menyetir dan berdiri.”  (Dickson et al. 1990).
  • Pinggang Rata / Flat back bisa tetap atau makin berkembang. Gejala yang muncul paskah operasi.  Suatu gejala kompleks yang menyebabkan sakit pinggang, kecenderungan badan miring ke depan dan ketidak mampuan untuk berdiri tanpa menekuk lutut dan menarik tulang punggung dan leher (Weiss HR, Scoliosis  2008)
4
4
  • Perkembangan dari Postur Kepala maju ke depan (forward head posture) dikenal sebagai kyphosis atau bungkuk (Benli IT et al. Eur Spine 1996).
5
5
  • Progresi kurva yang terus berlanjut pada pasien yang belum dewasa atau masih dalam masa pertumbuhan, dikenal sebagai “Fenomena Crankshaft” (Foto di bawah ini, terlihat jelas lengkungan dan rotasi tulang belakang berlanjut walau setelah operasi)
2
2
  • “Fungsi paru terkurangi setelah paskah operasi 50% dan tidak kembali seperti sebelum operasi selama lebih dari 2 tahun.” (Hawes M, Pediatric Rehab 2006).
3
3
Malcare WordPress Security