Cedera dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, terlebih saat kita berolahraga. Untuk itu, kita perlu untuk mengetahui pertolongan pertama yang baik dan benar agar cedera tidak bertambah parah dan mengakibatkan komplikasi yang tidak diinginkan.

Tipe Cedera Olahraga

Cedera pada olahraga dapat terjadi akibat adanya benturan yang langsung mengenai bagian tubuh Anda, penggunaan otot atau sendi yang berlebihan, atau adanya tekanan yang lebih besar dari yang tubuh Anda dapat tangani.

Pada umumnya cedera olahraga dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Cedera Akut

Terjadi secara tiba-tiba seperti keseleo saat mendarat dari lompatan pada posisi yang tidak tepat atau luka saat jatuh.

  1. Cedera Kronis

Terjadi akibat penggunaan sekelompok otot atau sendi yang berlebihan atau sebagai akibat dari teknik olahraga yang salah.

Jenis Cedera Olahraga yang Sering Terjadi Berikut Penanganan Awalnya

Banyak sekali jenis cedera yang dapat terjadi saat berolahraga, ada yang dapat ditangani dengan prosedur sederhana, namun ada pula yang membutuhkan penanganan dari tenaga kesehatan profesional. Berikut beberapa jenis cedera yang paling sering terjadi saat berolahraga

1. Sprain dan strain

Salah satu cedera yang paling sering terjadi adalah sprain. Kondisi ini menggambarkan ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan tulang-tulang pada sendi) yang tertarik atau bahkan robek saat beraktivitas. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri, bengkak, adanya perubahan warna pada kulit, hingga keterbatasan gerak sendi. Sprain sering terjadi pada pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan.

Berbeda dengan sprain, strain merupakan kondisi dimana otot atau tendon (jaringan yang menempelkan otot dengan tulang) mengalami tarikan berlebih atau sulit meregang akibat berkurangnya kelenturan. Strain sering terjadi pada otot hamstring dan quadriceps. Kedua otot ini berada di bagian paha.

Pada kebanyakan kasus, kedua kondisi ini dapat sembuh dalam beberapa minggu hingga bulan tanpa perlu adanya operasi. Bila saat berolahraga sprain atau strain terjadi, segera hentikan aktivitas dan carilah tempat yang aman untuk beristirahat dan melakukan penanganan awal. Untuk mempermudah mengingat langkah penanganannya, mnemonik RICE sering digunakan.

Rest (istirahat). Kurangi aktivitas dari bagian tubuh yang cedera untuk mengurangi dampak kerusakan yang terjadi

Ice (kompres dingin). Langkah ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan es batu yang dibungkus dengan handuk ke bagian yang terasa nyeri selama kurang lebih 20 menit. Hal ini bisa dilakukan sebanyak 4-8 kali dalam sehari dan cukup efektif bila dilakukan dalam 24-48 jam pertama setelah cedera

Compression (penekanan). Maksudnya adalah membalut bagian yang cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan dan membantu sendi yang cedera agar menjadi stabil

Elevation. Memposisikan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung. Misalkan bila bagian yang cedera adalah di kaki, maka anda dapat menaruh bantal di bawah kaki anda selagi anda berbaring. Tujuannya adalah untuk mengurangi bengkak.

2. Luka dengan pendarahan

Pendarahan dapat terjadi akibat adanya luka sayat, luka lecet, tertusuk, dan lain sebagainya. Kondisi ini juga sangat sering dijumpai saat berolahraga, misalnya setelah terjatuh. Tujuan penanganan untuk tipe cedera ini adalah menghentikan pendarahan, memastikan luka dalam keadaan bersih, dan menutup luka untuk mencegah infeksi. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan sebelumnya atau pastikan Anda melakukan penanganan dengan tangan bersih. Membersihkan luka dapat dilakukan dengan air steril atau air garam yang dialirkan pada luka dan sekitarnya kemudian Anda dapat menekan luka dengan kassa steril untuk menghentikan pendarahan. Setelah pendarahan berhenti, tutuplah dengan plester luka atau dengan kassa. Segera ke fasilitas kesehatan apabila pendarahan sulit berhenti. Bila pendarahan terjadi di dalam area mulut, pastikan posisi dalam keadaan tegak untuk mencegah darah tertelan atau masuk ke saluran pernapasan. Bila darah mengalir dari rongga hidung (mimisan) cobalah menghentikan pendarahan dengan cara memencet cuping hidung dan biarkan pasien bernapas melalui mulut selama 10 menit dengan posisi duduk condong ke depan.

3. Patah tulang

Patah tulang biasanya terjadi akibat benturan atau terjatuh. Salah satu ciri tampilannya adalah terdapat pembengkakan, struktur yang abnormal, dan bunyi derik akibat gesekan tulang yang patah. Bila Anda curiga terjadi patah tulang, berikut yang dapat Anda lakukan

  • Hentikan pendarahan bila ada dengan menekan area yang berdarah menggunakan kassa steril
  • Lakukan imobilisasi bagian yang cedera dengan bidai untuk mengurangi pergerakan. Sebab pergerakan dapat membuat bagian patahan yang tajam merusak jaringan sekitarnya
  • Kompres dingin pada daerah yang patah dengan handuk yang bersih
  • Segera cari bantuan medis dengan mmerujuk ke fasilitas kesehatan terdekat

4. Dislokasi sendi

Dislokasi sendi

Ketika terjadi benturan terhadap sendi, tulang-tulang penyusun sendi dapat bergeser dari posisi seharusnya, inilah yang dimaksud dengan dislokasi. Bagian yang paling sering mengalaminya adalah bahu dan siku. Bila berhadapan dengan kondisi ini segeralah lakukan imobilisasi dan jangan mencoba untuk memperbaikinya sendiri tanpa ada bantuan dari tenaga medis karena dapat menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada jaringan sekitarnya.

5. Concussion

Concussion juga dapat disebut sebagai gegar otak, merupakan cedera otak sementara akibat benturan di kepala. Gejalanya dapat timbul dalam hitungan menit hingga jam dan jarang sekali hingga berhari-hari. Yang dirasakan oleh penderitanya antara lain nyeri kepala, mual/muntah, pusing, hilang ingatan akan kronologi cedera, gangguan keseimbangan, kebingungan, pandangan ganda, mengantuk terus menerus. Jika terjadi gejala concussion, maka sebaiknya segera dibawa ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Situasi Darurat Pada Cedera Olahraga

Segera cari bantuan tenaga medis dengan memanggil ambulans bila cedera saat olahraga diikuti dengan kondisi berikut:

  • Kehilangan kesadaran dalam waktu yang cukup lama
  • Cedera di bagian leher atau tulang belakang
  • Patah tulang
  • Cedera pada kepala atau wajah
  • Cedera pada mata
  • Cedera pada bagian perut