Apakah yang dimaksud nyeri bahu kaku?
Sendi bahu merupakan sendi yang paling kompleks dan dapat bergerak ke segala arah. Keluhan nyeri bahu karena bahu kaku atau frozen shoulder adalah nyeri bahu yang muncul saat sendi bahu sulit digerakkan, atau pergerakan yang terbatas. Nyeri bahu dan bahu kaku dapat disebabkan oleh banyak hal meliputi peradangan, trauma, infeksi, hingga penuaan pada sendi bahu. Salah satu yang paling sering adalah frozen shoulder atau adhesive capsulitis. Penyakit ini diakibatkan adanya peradangan pada daerah sendi bahu, Gejala ini biasa terjadi pada usia 40 hingga 60 tahun sekitar 3-5% total populasi.
Bagaimana terjadinya Nyeri Bahu dan Bahu Kaku?
Sendi bahu kaku dan nyeri merupakan gejala utama Frozen Shoulder. Timbulnya gejala dari frozen shoulder diakibatkan terdapatnya penebalan jaringan (fibrosis) pada kapsul sendi bahu. Kapsul ini sendiri terdiri dari berbagai struktur anatomi, meliputi: tulang, tendon, dan ligamen.
Apa saja penyebab terjadinya Nyeri Bahu dan Bahu Kaku?
Terdapat beberapa penyebab dari nyeri dan kekakuan sendi bahu yang disebabkan oleh frozen shoulder meliputi:
- Penyebab primer
Disebut juga idiopatik. Hal ini berarti penyebab dari bahu yang kaku belum diketahui.
- Penyebab sekunder
Hal ini berarti penyebab bahu kaku berhubungan dengan penyakit lain. Penyakit-penyakit ini meliputi: diabetes mellitus, gangguan tiroid, trauma, rematik, kanker paru-paru, tuberkulosis paru, stroke, Parkinson, dan lain sebagainya.
Apa saja yang terjadi pada bahu kaku?
Luasnya gambaran gejala klinis pada frozen shoulder didasarkan pada fase pada peradangan sendi bahu itu sendiri. Terdapat tiga fase pada sendi bahu yang kaku meliputi:
1. Freezing/painful stage(fase nyeri)
Meliputi rasa nyeri lokal pada bahu yang seiring berjalannya waktu menjadi semakin buruk dan semakin meluas. Pada fase ini, seseorang akan mengalami sendi bahu yang terasa nyeri dengan pergerakan maupun istirahat, terasa tegang pada otot-otot disekitar sendi bahu, dan perburukan nyeri bahu terutama ketika malam hari. Fase ini berkisar selama 6 minggu hingga 9 bulan.
2. Frozen/stiff/adhesive stage(fase kekakuan)
Pada fase ini, seseorang akan mengalami kekakuan sendi bahu sehingga terjadi penurunan fungsi gerak yang menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Pada umumnnya rasa nyeri mulai menurun namun kekakuan sendi akan meningkat seiring berjalannya waktu. Fase ini berkisar selama 4 bulan hingga 9 bulan atau lebih.
3. Thawing/recovery(fase penyembuhan)
Pergerakan sendi bahu seseorang akan mengalami perbaikan pada fase ini. Rasa nyeri dan kekakuan sendi akan mulai berkurang sehingga gerakan sendi semakin lama semakin membaik. Walaupun terdapat perbaikan, gerakan sendi bahu akan tetap terbatas dan tidak akan kembali seperti semula. Fase ini berkisar selama 5 bulan hingga 26 bulan.
Pemeriksaan apa saja yang diperlukan?
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bahu yang dicurigai mengalami frozen shoulder. Secara umum, pada pemeriksaan fisik, dokter akan mencari adanya tanda trauma, nyeri tekan, keterbatasan pergerakan sendi dan kelemahan otot.
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, X-ray (rontgen), atau MRI.
Apa saja terapi untuk nyeri sendi bahu kaku?
Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala nyeri sendi bahu dan bahu kaku (frozen shoulder), di antaranya:
Terapi Konservatif
- Terapi menggunakan alat canggih/modern (Modality Treatment)
- Fisioterapi
- Pengobatan dengan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS).
- Penyuntikan steroid pada sendi bahu
- Terapi fisik dengan hangat atau dingin (kompres es)
Terapi Operatif atau Pembedahan
Terapi operatif merupakan alternatif terapi saat tidak ada perbaikan atau kemajuan berarti setelah melakukan terapi konservatif secara rutin selama lebih dari 3 bulan.
Untuk memahami lebih dalam mengenai pilihan terapi pada frozen shoulder, lihat artikel: Pilihan terapi frozen shoulder.