Apakah Itu Kista Baker?

Kista Baker (Baker’s cyst) atau yang sering juga disebut dengan kista poplitea (popliteal cyst) adalah salah satu kelainan pada lutut. Kista ini membentuk suatu benjolan yang biasanya terletak pada lutut belakang bagian tengah. Pada kebanyakan kasus, Baker’s cyst timbul akibat adanya penyakit atau cedera lutut dan dapat mengganggu aktivitas penderitanya. Kaum wanita lebih rentan memiliki kondisi ini dibandingkan pria.

Penyebab Kista Baker

Lutut merupakan sendi terbesar dan terkuat pada tubuh kita. Lutut terbentuk dari bagian bawah tulang femur, ujung atas tulang tibia, dan tulang lutut sebagai tempurung. Jaringan tulang lunak kartilago yang halus dan licin melingkupi masing-masing tulang yang bertemu membentuk sendi ini. Cairan jernih yang sering disebut cairan sinovial mengisi rongga kosong di sendi dan berfungsi sebagai pelumas yang mengurangi gesekan di dalam struktur sendi. Sementara kantung berisi cairan bernama bursae, terbentuk di sekeliling sendi untuk melindunginya dari gesekan terhadap struktur di sekitarnya seperti otot. Apabila lutut memproduksi cairan sinovial berlebih, cairan akan berkumpul di bursae poplitea yang berada di belakang lutut. Inilah yang kemudian menimbulkan benjolan berupa kista.

Produksi cairan sinovial yang berlebih dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, contohnya:

  • Cedera atau trauma pada lutut seperti robekan pada kartilago  atau ligamen bisa menjadi penyebab kista baker yang sering sekali terjadi pada atlet
  • Arthritis atau radang sendi. Jenis arthritis yang sering menimbulkan Baker’s cyst adalah osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan gout arthritis
  • Infeksi bakteri yang menyerang sendi lutut
  • Idiopatik. Penyebab kista baker pada beberapa kasus bisa timbul tanpa ada penyakit yang mendasari

Gejala Kista Baker

Kista Baker sering tidak menimbulkan gejala, terutama bila ukurannya kecil. Gejala kista baker yang biasanya pertama timbul adalah benjolan yang teraba seperti balon air kecil pada lutut bagian belakang. Ukuran rata-rata kista Baker adalah sekitar 3 cm. Meskipun begitu, pada beberapa kasus ukuran kista cukup besar dan menimbulkan rasa nyeri di bagian belakang lutut serta rasa kaku dan kencang pada lutut terutama saat menekuk atau meluruskan sendi lutut. Nyeri yang dirasakan cenderung memberat dengan aktivitas atau saat berdiri lama, kemudian mereda dengan istirahat. Baker’s cyst dapat pecah dan menyebabkan bengkak kemerahan pada lutut dan betis. Gejala ini mirip seperti gejala pembekuan darah pada pembuluh darah yang merupakan kondisi serius dan membutuhkan penanganan segera.

Oleh karena itu, apabila Anda memiliki benjolan pada lutut bagian belakang dan mengganggu aktivitas, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan benjolan tersebut merupakan Baker’s cyst atau penyakit lain seperti tumor atau aneurisma serta mengetahui kondisi lutut secara keseluruhan.

Tata Laksana Kista Baker

Pengobatan sebetulnya tidak diperlukan apabila kista baker berukuran kecil dan tidak bergejala karena pada banyak kasus kista akan hilang dengan sendirinya. Apabila kista menimbulkan rasa nyeri minimal, pengobatan mandiri di rumah dapat dilakukan dengan cara RICE :

  • Rest. Istirahatkan lutut yang sakit kapanpun Anda memiliki kesempatan dan lakukan modifikasi aktivitas. Hindari olahraga high impact seperti jogging atau aerobik yang dapat memberikan beban lebih terhadap lutut.
  • Ice. Kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan. Pastikan kulit Anda tidak kontak langsung dengan es. Gunakan handuk kering sebagai pelapis ice pack yang Anda gunakan agar kulit tidak mengalami luka bakar akibat dingin.
  • Compression. Kompresi dengan penggunaan perban membantu sendi lutut menjadi lebih stabil
  • Penggunaan alat bantu seperti tongkat untuk berjalan mengurangi beban tubuh yang harus disangga oleh lutut sehingga dapat mengurangi rasa nyeri pada sendi lutut
  • Konsumsi obat anti nyeri seperti ibuprofen dapat menurunkan rasa nyeri dan bengkak pada sendi lutut. Namun sebaiknya Anda mengkonsumsinya sesuai anjuran dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang mengganggu kesehatan secara keseluruhan.
  • Menjaga berat badan ideal agar beban yang bertumpu pada lutut tidak terlalu besar

Pilihan terapi di atas tidak menjamin kista Baker akan menghilang atau tidak akan timbul kembali, sebab tata laksana utamanya adalah dengan mengatasi penyakit yang mendasari terjadinya Baker’s cyst tersebut. Untuk itu, berkonsultasi dengan dokter menjadi penting dalam penatalaksanaan yang holistik. Apabila gejala tidak berkurang dengan pengobatan mandiri, dokter dapat memberikan terapi lain seperti:

  • Injeksi dengan kortikosteroid yang dapat mengurangi nyeri serta peradangan lebih cepat daripada konsumsi obat secara oral
  • Operasi. Tindakan pembedahan sebenarnya jarang dilakukan pada Baker’s cyst, namun operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang menjadi sumber penyebab timbulnya kista seperti pada osteoarthritis derajat berat. Pilihan teknik pembedahan pun bermacam-macam mulai dari drainase kista, operasi lutut dengan arthroscopy (menggunakan alat lentur berkamera yang dimasukkan pada sayatan kecil di lutut), hingga osteotomi lutut (dengan memotong beberapa bagian tulang di sendi lutut yang menimbulkan peradangan) tergantung dari penyakit yang mendasarinya.

Cara Mencegah Kista Baker

Sendi lutut sangat rentan untuk mengalami cedera terutama saat berolahraga. Mencegah cedera lutut terjadi dapat menurunkan resiko terbentuknya kista baker. Hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya cedera lutut diantaranya:

  • Melakukan pemanasan dan pendinginan baik sebelum dan setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat
  • Menggunakan alas kaki yang tepat dan nyaman
  • Menggunakan pelindung sendi lutut
  • Gunakan tumit kaki untuk melakukan gerakan berputar agar tidak menimbulkan gerakan memelintir pada lutut

Bila Anda mengalami cedera pada lutut, hentikan aktivitas segera lalu kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan segeralah mencari pertolongan medis.

Malcare WordPress Security