Sakit kepala merupakan gejala yang pernah dirasakan oleh nyaris setiap orang. Tension type headache (TTH) atau sakit kepala tegang merupakan salah satu jenis sakit kepala atau headache yang paling umum terjadi. Data dari penelitian menunjukkan 2 dari 3 orang dewasa mengalaminya dengan populasi wanita lebih berisiko daripada kaum pria. Pada umumnya, tension type headache bukanlah penyakit yang berbahaya dan mengancam jiwa. Durasinya pun biasanya tidak berlangsung lama sehingga dapat diatasi di rumah dengan obat-obatan yang bebas dijual. Namun pada beberapa kondisi, Anda mungkin perlu untuk memeriksakannya ke dokter. Berikut adalah sekilas uraian mengenai tension type headache.
Tipe-Tipe Sakit Kepala Tegang atau TTH
Sakit Kepala Tegang atau Tension type headache dapat dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan frekuensi kejadiannya, yakni:
- Infrequent episodic TTH dimana frekuensi hanya terjadi 1 kali atau kurang dalam satu bulan.
- Frequent episodic TTH. Frekuensi kejadian TTH sebanyak lebih dari 1 hingga 15 kali dalam satu bulan, selama 3 bulan atau lebih secara berturut-turut.
- Chronic TTH. Kejadian TTH lebih dari 15 kali setiap bulannya selama 3 bulan atau lebih secara berturut-turut.
Penyebab Tension Type Headache
Fakta mengenai penyebab pasti dari sakit kepala tegang atau Tension Type Headache masih belum dapat disimpulkan dari kajian ilmiah yang ada. Dahulu sakit kepala tipe ini dicurigai akibat otot kepala dan leher yang tegang. Namun penelitian terbaru menemukan adanya abnormalitas pada proses interpretasi nyeri di saraf pusat yang diaktivasi oleh serabut saraf yang mengalami peningkatan sensitivitas terhadap rasa nyeri.
Meskipun begitu, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi pencetus timbulnya gejala tension type headache diantaranya:
- Stress emosional.
- Waktu atau kualitas tidur yang kurang.
- Kelelahan.
- Postur tubuh yang tidak baik.
- Kelaparan atau dehidrasi.
- Merokok.
- Konsumsi alkohol.
- Konsumsi kafein.
Gejala Sakit Kepala Tegang atau Tension Type Headache
Penderita sakit kepala tegang atau Tension Type Headache dapat mengeluhkan rasa sakit kepala yang beragam, namun kebanyakan mengeluhkan rasa sakit yang dideskripsikan seperti rasa diikat dengan tali atau diremas pada sekeliling kepala. Intensitas nyeri yang dirasakan ringan hingga sedang dan tidak menjadi berat dengan aktivitas fisik sehingga penderitanya dapat melanjutkan kegiatan seperti biasa. Nyeri juga bersifat konstan, tidak berdenyut, dan dirasakan pada kedua sisi kepala. Banyak penderita penyakit ini yang turut mengeluhkan nyeri otot pada leher. Gejala jarang disertai rasa mual atau dan muntah. Beberapa penderita mengeluhkan adanya sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
Serangan sakit kepala tegang tension type headache berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Pada tipe episodic, serangan sakit kepala datang perlahan dan cepat hilang, tidak melebihi satu minggu, dan biasanya terjadi pada pertengahan hari. Serangan pada tipe chronic bisa bertahan hingga bulanan, meskipun jarang, dan dapat mengganggu kualitas hidup serta aktivitas harian penderitanya.
Kapan Harus Ke Dokter?
Kebanyakan dari kasus sakit kepala tegang atau tension type headache adalah kasus yang ringan dan bukan merupakan pertanda dari penyakit yang serius. Obat-obatan anti nyeri yang bebas dijual di apotik dapat digunakan untuk meredakan gejala dari sakit kepala tegang ini, sehingga kebanyakan orang dapat mengatasinya sendiri baik dengan obat yang tersedia di rumah ataupun dengan tipe pengobatan lainnya. Meskipun begitu, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter apabila terdapat gejala atau kondisi berikut:
- Nyeri kepala yang dirasakan selama 2 hari atau lebih dalam seminggu, sebab Anda akan memerlukan modifikasi terhadap pengobatan.
- Obat-obatan yang Anda konsumsi tidak mengurangi gejala.
- Nyeri kepala hebat, berdenyut, atau terjadi pada satu sisi kepala.
- Nyeri kepala sangat mengganggu aktivitas.
Sangatlah penting untuk memperhatikan gejala tambahan yang timbul menyertai sakit kepala dan segeralah mencari pertolongan medis atau ke IGD terdekat apabila ditemukan salah satu atau beberapa gejala di bawah ini sebab dapat mengindikasikan penyakit yang lebih serius seperti stroke, tumor, infeksi, atau pecahnya aneurisma:
- Bicara cadel.
- Hilang keseimbangan.
- Demam tinggi.
- Kelemahan anggota gerak.
- Hilang sensasi pada kulit atau kesemutan.
- Pandangan kabur.
Pengobatan Tension Type Headache
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa terapi pada kasus tension type headache dapat dilakukan secara mandiri. Untuk tahap awal, gejala tension type headache dapat hilang dengan menghilangkan faktor pencetusnya terlebih dahulu. Misalnya Anda hanya tidur selama 1 jam di malam sebelum Anda merasakan sakit kepala tipe tension, segeralah luangkan waktu untuk beristirahat dan tidur. Setelah Anda bangun biasanya gejala sakit kepala akan hilang. Apabila belum mereda, Anda dapat mengkonsumsi obat anti nyeri yang dapat dibeli bebas di apotek. Contoh obat-obatan yang dapat digunakan diantaranya parasetamol, ibuprofen, atau aspirin. Selain itu, Anda dapat mempercepat perbaikan gejala dengan melakukan perbaikan pola hidup serta melakukan hal seperti:
- Mengendalikan tingkat stress. Stress yang menjadi salah satu pencetus utama penyakit ini perlu diatur dengan cermat. Anda dapat melakukan hal-hal yang membuat Anda lebih rileks seperti halnya melakukan hobi ataupun berolahraga serta bisa juga berbagi cerita dengan keluarga atau teman dekat, juga mengatur jadwal harian sehingga Anda mendapatkan pembagian waktu untuk bekerja dan beristirahat dengan seimbang.
- Kompres es atau mandi dengan air hangat yang akan membuat Anda nyaman dan mengurangi nyeri serta rasa tegang di otot.
- Menjaga postur tubuh yang baik. Postur tubuh menghindari regangan otot berlebih. Sebagai acuan postur saat berdiri, Anda dapat berdiri tegak bersandar pada dinding dan pastikan bagian belakang kepala, punggung, pantat, dan kaki menyentuh dinding.
- Akupuntur dipercaya dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri pada nyeri kepala akibat chronic tension type headache.
- Terapi pijat dapat mengurangi rasa nyeri dan menurunkan ketegangan pada otot-otot di tubuh Anda.
- Terapi pernapasan dalam (deep breathing therapy) dapat membantu Anda mengatur emosi sehingga Anda menjadi lebih rileks.
Apabila setelah melakukan perubahan pola hidup dan pengobatan secara mandiri rasa sakit kepala Anda tidak kunjung membaik, atau gejala yang dirasakan frekuensinya cukup sering, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Biasanya dokter yang merawat akan memberikan pengobatan preventif menggunakan obat golongan antidepresan dengan tujuan menurunkan frekuensi dan intensitas nyeri yang dirasakan.