Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang berkembang terutama pada masa pertumbuhan. Progresivitas skoliosis pada tiap anak berbeda dan belum dapat diprediksi dengan pasti. Diketahui sekitar 8-10% pasien skoliosis dapat mengalami kesembuhan spontan melalui pengobatan skoliosis, yang biasanya terjadi pada anak dengan kurva di bawah 15°.

Menghadapi tantangan skoliosis, terutama pada fase pertumbuhan, penggunaan brace telah muncul sebagai salah satu metode pengobatan skoliosis yang efektif dan umumnya diterapkan. Pengobatan skoliosis menggunakan brace berfungsi sebagai alat dukungan untuk membantu merestrukturisasi postur tulang belakang, mengurangi kelengkungan, dan meminimalkan dampak yang mungkin timbul. Bagi individu yang mengalami skoliosis, pengetahuan mengenai jenis brace yang sesuai, proses penggunaan, dan manfaat jangka panjangnya menjadi esensial.

Penggunaan Brace sebagai salah satu pengobatan skoliosis

Namun pada anak yang sedang bertumbuh dan dengan kurva 20° atau lebih, lebih bijak untuk berasumsi bahwa skoliosis akan mengalami perburukan begitu puncak pertumbuhan utama mulai terjadi. Karena pada fase ini perburukan drastis pada skoliosis dapat muncul dalam hitungan minggu (kadang hingga naik lebih dari 30° dalam setahun), oleh karenanya terapi dengan menggunakan brace pada masa ini tidak boleh ditunda.

Pasien kami usia 12 tahun dengan skoliosis 3CN right.

Kenapa pengobatan skoliosis penting dilakukan

Nah sebelum membahas pengobatan skoliosis lebih lanjut, mari kita cek terlebih dahulu bahaya apa yang mengancam tumbuh kembang Anak Anda?

  1. Kapasitas vital paru yang berkurang

    Skoliosis akan menyebabkan volume rongga dada menjadi menurun karena tertekan oleh tulang rusuk dan tulang belakang yang bengkok. Sehingga kapasitas vital paru-paru pun bisa menurun. Bisa timbul sesak, mudah lelah dan jantung berdebar.
  2. Gerak tubuh yang terbatas

    Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang memutar dan membengkok ke samping. Bila ini semakin besar maka akan menyebabkan pergerakan yang terbatas. Dan anak akan cenderung melakukan hal – hal atau kebiasaan posisi (belajar, duduk, berdiri, berjalan) miring yang dimana dia merasa nyaman, kebiasaan ini akan membuat skoliosis tersebut semakin membengkok dan memutar.
  3. Adanya Rasa Nyeri atau Sakit

    Sebagian besar skoliosis tidak mempunyai gejala, tetapi bila sudah cukup besar kelengkungan dan umurnya maka bisa menyebabkan pegal di sejumlah area tertentu, seperti punggung, leher, pinggang dan sakit kepala sebelah / migrain.
  4. Faktor Penampilan

    Tulang belakang yang membengkok dan memutar tentu juga akan membuat rusuk pada rongga dada akan menebal di satu sisi dan memipih di sisi lainnya. Sehingga muncul punuk di punggung dan ketidak seimbangan pada dada. 80% penderita Skoliosis adalah perempuan.

    Tentunya perempuan ingin tampak cantik, sehingga dengan adanya skoliosis, ketidaksimetrisan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan.
  5. Faktor Percaya diri / Minder

    Penderita Skoliosis seringkali lebih merasa minder dan tidak percaya diri karena mendapati dirinya ‘berbeda’ dengan yang lainnya. Padahal hal ini bukan karena kesalahannya sendiri dan mereka tidak sendirian.

Terapi brace yang dilakukan sedini mungkin saat anak masih di fase awal pubertas dapat lebih efektif dalam pengobatan skoliosis

Terapi brace yang dilakukan sedini mungkin saat anak masih di fase awal pubertas dapat lebih efektif dalam mencegah perburukan skoliosis, dan bahkan berpotensi memberi koreksi yang lebih besar. Tidak jarang skoliosis derajat ringan-sedang (20-30°) bisa terkoreksi secara signifikan pada usia ini, atau bahkan hingga over-koreksi. Pada kurva yang lebih besar masih dapat terjadi pengurangan derajat sampai batas tertentu hingga tulang belakang mengalami stabilisasi.

Tingkat koreksi sangat dipengaruhi oleh kematangan tulang pasien. Begitu menstruasi dimulai pada perempuan atau suara pecah pada laki-laki, puncak laju pertumbuhan biasanya sudah lewat dan potensi perbaikan kurva skoliosis mulai berkurang. Namun pada kasus dimana pasien telah melewati masa pertumbuhan, namun memiliki skoliosis di atas 40°, bracing penuh waktu biasanya tetap direkomendasikan karena kurva tersebut dikhawatirkan masih dapat bertambah. Pemakaian brace secara teratur yang didesain, dibuat dan dipasangkan dengan baik oleh tenaga kesehatan profesional dapat memberi koreksi yang signifikan. Oleh karena itu sangat penting untuk mendeteksi skoliosis sedini mungkin sejak kurva masih ringan dan memulai pengobatan sedini mungkin agar mencapai hasil koreksi maksimal.

Malcare WordPress Security