Oleh: dr. Atalya Vetta Widarto

Kasus skoliosis yang paling banyak ditemukan (80%) adalah kasus skoliosis idiopatik, dimana tidak diketahui secara pasti penyebab terjadinya skoliosis. Terapi skoliosis dengan brace merupakan salah satu caranya. Kasus skoliosis idiopatik paling banyak mulai muncul masa remaja atau puber. Pada masa puber, terjadi pertumbuhan tulang dan penambahan tinggi badan yang sangat pesat. Oleh karena itu, kasus skoliosis idiopatik yang muncul pada awal masa remaja juga dapat berkembang progresif pada masa puber jika tidak ditangani dengan terapi skoliosis yang tepat.

Pada umumnya, anak perempuan mencapai puncak pertumbuhan pada usia 11-13 tahun. Mereka dapat mengalami pertambahan tinggi badan 6-8 cm per tahun. Sedangkan, anak laki-laki umumnya memasuki masa puber sedikit lebih terlambat dari anak perempuan. Anak laki-laki akan mencapai puncak pertumbuhan pada usia 13-15 tahun dengan pertambahan tinggi badan hingga 7-10 cm per tahun.

Risiko progresi derajat kelengkungan kurva skoliosis pada masa puber ini sangat besar. Pada suatu studi kasus yang dilakukan oleh seorang dokter spesialis Ortopedi di Amerika, seorang anak perempuan berusia 11 tahun dengan skoliosis idiopatik memiliki kurva awal sebesar 40o, setelah 1 tahun tanpa terapi, kurva kelengkungan skoliosis berkembang menjadi 60o. Kasus tersebut menggambarkan risiko progresi kurva yang cukup besar dan nyata pada terapi skoliosis dengan idiopatik remaja yang tidak ditangani.

Pada masa pertumbuhan yang pesat (growth spurt) ini, jenis bracing rigid yang tepat dapat menjadi sangat efektif sebagai terapi korektif skoliosis dengan brace. Pemakaian brace GBW (Gensingen Brace according to dr. Weiss) yang konsisten 22 jam sehari pada pasien usia tersebut, terbukti dapat mengkoreksi hingga 50% atau lebih derajat kelengkungan kurva awal (Cobb’s angle). Pada kisaran usia 10-14 tahun, tulang yang sedang bertumbuh berada dalam kondisi yang lunak sehingga sangat mudah dikoreksi secara pasif dengan brace. Setelah tulang mencapai kematangan, pada usia dewasa (18 tahun ke atas), kondisi tulang akan cenderung menjadi lebih keras dan kurva kelengkungan menjadi lebih kaku untuk dikoreksi dengan brace.

Anak perempuan memasuki masa puber ditandai dengan pertama kalinya menstruasi (menarche). Sedangkan, anak laki-laki memasuki masa puber ditandai dengan mulai berubahnya suara. Usia pasien dan lamanya sejak pertama menstruasi (pada anak perempuan) atau perubahan suara (pada anak laki-laki) menjadi faktor penting keberhasilan koreksi kurva skoliosis dengan brace GBW.

Contoh Hasil Terapi Skoliosis dengan brace GBW

Berikut adalah contoh 2 orang pasien kami yang memulai terapi brace GBW di usia yang berbeda.

skoliosis dengan
Contoh Hasil Pemakaian Brace Gbw Pada Pasien Terapi Skoliosis Pra-Remaja

Pasien pertama datang saat masih berusia 12 tahun dan belum mengalami menarche (menstruasi pertama kali), sehingga dapat disimpulkan pasien belum memasuki masa puber. Pasien datang dengan derajat kurva awal (Cobb’s angle) awal thoracolumbar 60o. Setelah 18 bulan memakai brace GBW, kurva berkurang ke thoracolumbar 20o. Kondisi tulang yang belum matang dan masih lunak pada pasien ini memungkinkan tercapainya koreksi kurva sebanyak 40o atau sekitar 67% dari kurva awal.

contoh hasil pemakaian Brace GBW pada pasien skoliosis dewasa
Contoh Hasil Pemakaian Brace Gbw Pada Pasien Skoliosis Dewasa

Sedangkan, pasien kedua datang saat sudah berusia 26 tahun, sehingga dapat disimpulkan sudah dewasa, tulang sudah matang sempurna, dan masa puber sudah lama berakhir. Pasien datang dengan derajat kurva (Cobb’s angle) awal thoracic (punggung) 75o dan lumbar (pinggang) 54o. Setelah 18 bulan memakai brace GBW, kurva berkurang ke thoracic 60o dan lumbar 47o. Pada pasien ini, tercapai koreksi kurva sebanyak 15o (20%) pada bagian thoracic dan 7o (13%) pada bagian lumbar. Kondisi tulang yang sudah cenderung keras dan kurva awal yang tergolong besar dan rigid (kaku) membuat besarnya koreksi yang dicapai kurang maksimal (<50%).

Dari kedua pasien di atas kita dapat menyimpulkan bahwa terapi skoliosis dengan brace GBW paling efektif saat dilakukan semakin dini saat masa puber. Namun, jika memang skoliosis baru dideteksi saat usia dewasa, juga tidak ada kata terlambat karena perbaikan tampakan tubuh secara kosmetik juga sangat baik dicapai dengan pemakaian brace GBW.

Oleh karena itu, untuk para orangtua, sebaiknya segera membawa anak Anda sedini mungkin untuk berkonsultasi dengan Dokter jika didapati tanda-tanda skoliosis dengan memulai terapi skoliosis yang tepat jika anak Anda sudah terdiagnosis skolosis.