
Pemeriksaan skoliosis meliputi pemeriksaan screening (deteksi dini) dan pemeriksaan pasca diagnostic (setelah diketahui mengidap skoliosis). Pemeriksaan screening dilakukan sebelum pasien mengetahui penyakit skoliosis yang dideritanya dan sebaiknya dilakukan saat usia pasien belum mencapai masa pematangan tulang atau dibawah usia 16 tahun. Pemeriksaan pasca diagnostic adalah pemeriksaan keadaan skoliosis pasien dengan tujuan untuk memonitor perkembangan kondisi pasien skoliosis secara bertahap atau dalam jangka waktu tertentu untuk menentukan apakah pasien semakin membaik atau sebaliknya.
Beberapa fakta penting yang menyebabkan screening skoliosis sangat penting antara lain:
- Scoliosis merupakan kelainan tulang belakang sebanyak 5% dari populasi nasional
- Kesadaran dan Pengetahuan akan scoliosis di masyarakat masih minim.
- Penanganan konservatif non invasif untuk Scoliosis di Indonesia masih banyak yang tidak efektif.
- Pasien banyak yang mencari alternatif pengobatan selain operasi
- Deteksi dini skoliosis menentukan hasil terapi
- Usia dibawah 16 tahun adalah saat tulang masih bisa dikoreksi tanpa operasi dengan hasil yang semakin dini akan semakin maksimal.
- Screening yang dilakukan sekolah akan menjadi bagian dari penentuan masa depan anak .
Pemeriksaan skoliosis dengan screening dilakukan melalui dua tahap yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan X-ray. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengamati punggung anak melalui pemeriksaan yang disebut dengan Adam’s Test.

Pemeriksaan X-ray untuk melihat kondisi tulang belakang pada pasien skoliosis adalah pemeriksaan X-ray vertebra thoraco-lumbal AP dalam posisi badan berdiri (erect).

Pemeriksaan X-ray dalam posisi berdiri bertujuan agar kita dapat mengukur derajat kurva skoliosis dengan lebih akurat karena jika posisi X-ray pada saat berbaring tubuh kita lebih memanjang. Bagi Anda yang ingin melakukan X-ray/ rontgen ini bisa mengunjungi dokter di klinik, rumah sakit atau fasilitas rontgen lainnya dan meminta foto rontgen vertebra thoraco-lumbal AP dengan posisi berdiri. Setelah pasien diketahui mengalami skoliosis, maka perlu melakukan pemeriksaan rutin minimal setiap 6 bulan sekali. Hal ini untuk mengetahui perkembangan tulang belakang yang dimilikinya. Sedangkan pasien Spine Clinic Family Holistic yang menjalani program pemakaian brace GBW akan dievaluasi setiap 3 bulan masa terapi yang meliputi pemeriksaan foto badan dan pemeriksaan X-ray setiap 6 bulannya. Pasien yang melakukan pemeriksaan secara rutin akan mendapatkan penanganan yang lebih baik selama perawatan karena perkembangan kondisi skoliosis dapat berubah.
Kegiatan pemeriksaan rutin pasien brace GBW di Spine Clinic family Holistic telah kami rangkum dalam video singkat di bawah ini: