Memiliki tubuh yang ideal merupakan impian setiap orang, agar dapat mencapai impian tersebut maka berbagai cara dilakukan oleh seseorang mulai dari melakukan olahraga hingga mengatur pola makan atau diet. Terdapat berbagai jenis diet yang dapat diterapkan, termasuk salah satunya diet tinggi protein. Jadi, baiknya anda dapat memahami diet tinggi protein mulai dari manfaat, kebutuhan hingga jenis sumber protein sebelum mulai menerapkannya.
Penting mengetahui manfaat protein bagi tubuh sebelum diet tinggi protein
Protein merupakan salah satu komponen makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh anda karena memiliki banyak fungsi dalam tubuh, sehingga harus diperhatikan ketika anda melakukan diet tinggi protein. Fungsi protein diantaranya:
- Membentuk Antibodi
antibodi dibutuhkan tubuh untuk melawan benda asing seperti virus dan kuman yang dapat menyebabkan tubuh kita menjadi sakit.
- Membentuk Komponen Otot
otot dalam tubuh kita bisa bekerja karena memiliki komponen yang hanya dapat dibentuk dari bahan dasar protein.
- Membentuk Enzim
enzim berfungsi untuk memecah makanan yang kita konsumsi agar dapat diubah menjadi energi atau dipakai oleh tubuh kita.
- Membentuk Hormon
berbeda dengan enzim, hormon diperlukan tubuh kita agar fungsi – fungsi organ tubuh dapat berjalan seutuhnya.
Mengetahui kebutuhan protein dalam diet tinggi protein
Kebutuhan protein seseorang sangat bervariasi tergantung dari beberapa faktor seperti:
- Usia: remaja dan dewasa muda memiliki kebutuhan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang – orang pada rentang usia lain karena di kedua tahapan usia tersebut tubuh masih terus membentuk komponen otot serta produksi hormon yang cukup tinggi.
- Jenis kelamin: laki – laki membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan perempuan karena massa otot dan postur tubuh yang cenderung lebih besar.
- Tingkat aktivitas: tuntutan pekerjaan dan aktivitas sehari – hari yang cukup padat atau aktif menyebabkan orang tersebut lebih membutuhkan asupan protein yang lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan protein nya.
Cara paling mudah untuk menilai kebutuhan protein seseorang adalah dengan menghitung berdasarkan berat badan dan tingkat aktivitas orang tersebut. Orang dewasa dengan aktivitas yang sedikit hanya memerlukan sekitar 0,8 gram protein per hari untuk setiap 1 kg berat badannya sedangkan untuk orang dewasa yang memiliki aktivitas minimal 1 jam per hari maka memerlukan sekitar 1,2 hingga 1,7 gram protein per hari untuk setiap 1 kg berat badannya. Jika tidak memperhatikan aktivitas fisik seseorang maka kebutuhan protein yang mencukupi untuk seseorang sebesar 2 gram protein per Kg berat badan per hari.
Sumber protein yang harus diperhatikan dalam diet tinggi protein
Protein berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi dua yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani merupakan protein yang didapatkan dari mengkonsumsi daging hewan maupun hasil olahan dan produk yang dihasilkan oleh hewan sedangkan protein nabati merupakan protein yang didapatkan dengan mengkonsumsi tanaman dan hasil olahannya.
Protein hewani yang dapat dikonsumsi meliputi:
- Daging merah
- Daging ikan
- Daging ayam
- Telur
- Susu dan produk olahan
Protein nabati yang dapat dikonsumsi meliputi:
- Tahu dan Tempe
- Kacang kedelai
- Kacang polong
Perlukah susu protein dalam melakukan diet tinggi protein?
Susu protein merupakan suplemen protein yang umumnya berasal dari whey, kedelai, dan protein kasein. Ketiga bahan tersebut mengandung asam amino untuk mendukung proses metabolisme tubuh. Susu protein memiliki beberapa manfaat antara lain:
- Mempercepat proses pemulihan dari cedera
- Mengurangi rasa lapar dan nafsu makan
- Membangun massa otot
- Mencegah kenaikan berat badan setelah berat bada berhasil turun
Walaupun susu protein menawarkan berbagai manfaat yang baik bagi tubuh namun jika dikonsumsi secara berlebihan justru dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh. Hal ini disebabkan kalori yang berlebih dari asupan protein yang terlalu banyak akan diubah menjadi lemak. Karena itu kita, juga perlu memperhatikan total kalori yang dikonsumsi, apakah melebihi kebutuhan harian atau tidak.
baca juga: http://kliniktulangbelakang.com/kebutuhan-nutrisi-dalam-berolahraga/
Susu protein dapat Anda pertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam diet tinggi protein yang Anda terapkan jika Anda ingin menambah massa otot atau memiliki aktivitas yang cukup padat sehingga bisa menyalurkan nutrisi yang masuk dalam jumlah besar.
Kondisi kesehatan yang harus diperhatikan dalam diet tinggi protein
Risiko kesehatan yang dapat timbul dalam menerapkan diet tinggi protein dengan pembatasan karbohidrat dalam jangka yang panjang hingga saat ini masih ditelitii. Akan tetapi beberapa masalah kesehatan dapat terjadi jika diet tinggi protein dilakukan dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya supervisi atau pantauan dari dokter Spesialis Gizi.
Beirkut masalah kesehatan yang dapat terjadi dalam melakukan diet tinggi protein, seperti:
- Bau mulut
- Sakit kepala
- Sembelit
- Penyakit jantung
- Gagal ginjal
Penyebab masalah kesehatan yang terjadi dalam melakukan diet tinggi protein:
- Beberapa diet protein tinggi membatasi asupan karbohidrat yang cukup ketat sehingga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi atau serat yang tidak mencukupi kebutuhan harian.
- Beberapa diet tinggi protein yang hanya mengkonsumsi produk susu dapat meningkatkan penimbunan lemak di jantung.
- Diet tinggi protein dapat memperburuk fungsi ginjal tubuh dapat mengalami kesulitan menghilangkan semua limbah dari metabolisme protein yang berlebihan.
Jadi apakah aman diet tinggi Protein?
Diet tinggi protein umumnya tidak berbahaya terutama jika dilakukan dalam waktu singkat. Diet tinggi protein dapat membantu menurunkan berat badan dengan membuat Anda merasa lebih kenyang tanpa merasa bersalah. Jika Anda ingin mengikuti diet tinggi protein, pilih protein Anda dengan bijak. Pilihan yang aman untuk dicoba meliputi protein kedelai, kacang-kacangan, kacang-kacangan, ikan, unggas tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, babi dan produk susu rendah lemak serta hindari daging olahan.
Kualitas karbohidrat yang Anda makan juga penting. Jangan konsumsi karbohidrat yang telah diolah dan pilih karbohidrat yang tinggi serat dan padat nutrisi, seperti biji-bijian dan sayuran dan buah. Sebuah langkah yang sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter Spesialis Gizi pilihan Anda sebelum memulai diet penurunan berat badan. Terlebih jika Anda memiliki beberapa penyakit yang perlu pengobatan dalam jangka panjang. Perlu diingat bahwa pola diet tinggi protein yang Anda terapkan perlu dilakukan terus menerus hingga menjadi sebuah gaya hidup agar berat badan yang menurun dapat stabil dan tidak kembali mengalami kenaikan berat badan.