Apa itu Cedera ACL dan penyebab nya?

Cedera ACL merupakan sebuah keadaan dimana terjadi robekan pada salah satu bagian dari sendi lutut yang membantu menghubungkan tulang paha ke tulang kering bernama ligamen cruciatum anterior (ACL). Cedera ACL dapat disebabkan oleh berbagai jenis aktivitas yang melibatkan serangkaian gerakan. Gerakan – gerakan tersebut meliputi perubahan arah dengan cepat, berhenti secara mendadak, melambat tiba – tiba saat berlari, mendarat setelah melompat dengan posisi yang salah, berputar dengan salah satu kaki tertahan di tanah dengan kuat, kontak langsung atau tabrakan dan menerima pukulan langsung atau benturan pada bagian lutut. Oleh karena itu, kegiatan berolahraga menjadi penyebab paling umum dari cedera ACL karena melibatkan berbagai gerakan yang telah disebutkan sebelumnya.

Cedera ACL merupakan sebuah cedera yang paling umum terjadi dibandingkan dengan berbagai jenis cedera lutut lain nya. Di Amerika setiap 1 dari 3500 orang setiap hari nya mengalami cedera ACL saat berolahraga. Diantara semua jenis olahraga, olahraga ski, sepak bola dan basket adalah olahraga yang memberikan risiko paling besar terjadinya cedera ACL. Berdasarkan jenis kelamin, wanita memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan pria untuk mengalami cedera ACL. Hal ini disebabkan bentuk tubuh dan gerakan pada kaki wanita yang lebih mudah memberikan tekanan berlebih pada sendi lutut, sehingga mampu meningkatkan risiko cedera ACL pada lutut.

Tanda dan Gejala Cedera ACL

Cedera ACL mudah dikenali dari berbagai gejala yang timbul dan dapat dirasakan sesaat setelah cedera terjadi. Saat cedera pada ACL terjadi maka kita dapat mendengar sebuah bunyi seperti “letusan” atau “letupan” seperti sedang membuka tutup pada minuman kaleng yang dapat kita dengar datang dari lutut kita.

Sesaat setelah bunyi “letusan” atau “letupan” terjadi maka kita bisa merasakan nyeri pada bagian lutut dan sekitar nya. Dalam waktu 24 jam, lutut tersebut akan mengalami pembengkakan ditandai warna kemerahan pada kulit, dan disertai keterbatasan gerak. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penderita sulit untuk berjalan dan cenderung lebih sering menggunakan kaki satunya yang tidak bengkak untuk menumpu dan berjalan.

Apa yang akan dokter lakukan untuk mendiagnosa ACL?

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari beberapa ciri cedera ACL yang telah disebutkan, maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat dan efektif. Anda akan diminta untuk menceritakan terlebih dahulu mengenai keluhan dan gejala serta riwayat terjadinya cedera, kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui lamanya cedera telah terjadi, mekanisme cedera, stabilitas sendi, mobilitas sendi dan rentang pergerakan sendi maksimal yang dapat dilakukan. Pada kecurigaan cedera ACL, juga dilakukan beberapa pemeriksaan khusus yang secara spesifik bertujuan untuk mengkonfirmasi diagnosis cedera ACL. Pada pemeriksaan khusus, Dokter akan meminta Anda berbaring dengan posisi lutut menekuk, kemudian Dokter akan melakukan beberapa gerakan manuver pada sendi lutut Anda, untuk menilai apakah ada sensasi, bunyi “letupan”, atau rasa nyeri yang timbul, yang dapat menandakan adanya cedera ACL.

Untuk mengkonfirmasi derajat keparahan cedera ACL yang Anda alami, Dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tersebut antara lain: foto rontgen pada lutut, MRI, atau ultrasonografi (USG). Foto rontgen dilakukan untuk mengetahui apakah juga terdapat fraktur (patah tulang) pada lutut yang mengalami cedera ACL. Sedangkan MRI dilakukan untuk menilai derajat keparahan cedera pada ligamen. Pemeriksaan USG pada lutut dilakukan untuk menilai apakah ada bagian dari otot sekitar lutut yang juga mengalami cedera.

Cara mengobati cedera ACL

Penanganan Awal    

Pada fase awal terjadinya cedera, beberapa tindakan berikut dapat Anda lakukan sebagai langkah penanganan awal sehingga tidak memperparah kondisi cedera (biasa disingkat dengan istilah R-I-C-E) yaitu:

  • Rest (istirahat). Kurangi aktivitas lutut yang cedera untuk mengurangi dampak kerusakan yang terjadi.
  • Ice (kompres dingin). Langkah ini dapat dilakukan dengan cara menempelkan es batu yang dibungkus dengan handuk ke bagian lutut yang terasa nyeri selama kurang lebih 20 menit. Hal ini bisa dilakukan sebanyak 4-8 kali dalam sehari dan cukup efektif bila dilakukan dalam 24-48 jam pertama setelah cedera.
  • Compression (penekanan). Maksudnya adalah membalut lutut yang cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan dan menjaga sendi yang cedera agar tetap stabil
  • Elevation. Memposisikan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung. Dapat dilakukan dengan posisi berbaring lalu meninggikan lutut yang mengalami cedera ACL menggunakan benda yang empuk seperti bantal atau guling.

Pemberian Obat-obatan Anti Nyeri

Untuk menghilangkan rasa nyeri yang ditimbulkan dan peradangan yang terjadi di lutut maka dokter akan memberikan obat jenis antiinflamasi nonsteroid, seperti contohnya: ibuprofen, parasetamol atau ketorolac. Jika radang pada lutut masih belum berkurang maka dokter dapat memberikan suntikan obat kortikosteroid pada lutut Anda. Perlu diketahui, semua pemberian obat – obatan diatas berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan namun tidak menyembuhkan cedera ACL Anda. Jangan lupa untuk selalu mengikuti arahan Dokter dalam mengkonsumsi obat – obatan yang diberikan agar tidak memberikan efek samping yang tidak diinginkan.

Rehabilitasi

Rehabilitasi dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, mengembalikan seluruh rentang gerak lutut serta memperkuat otot. Dengan menjalani rehabilitasi, maka diharapkan Anda dapat kembali melakukan aktivitas sehari – hari karena kekuatan otot serta kemampuan lutut untuk bergerak telah kembali berfungsi dengan baik seperti sedia kala.

Tindakan Pembedahan

Tindakan pembedahan bukanlah pilihan pertama dalam menangani cedera ACL. Namun, jika Anda memiliki salah satu atau beberapa kondisi dibawah ini, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan tindakan pembedahan.

  • Anda seorang atlet yang ingin melanjutkan profesi Anda karena melibatkan banyak penggunaan sendi lutut.
  • Lebih dari satu ligamen atau tulang rawan di lutut Anda yang mengalami cedera.
  • Cedera ACL tersebut menyebabkan lutut Anda tidak bisa digerakan selama aktivitas sehari – hari.

Tindakan pembedahan yang akan dilakukan dokter adalah rekonstruksi ACL. Rekonstruksi ACL dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat ligamen yang rusak dan menggantinya dengan segmen tendon (jaringan yang mirip dengan ligamen yang menghubungkan otot ke tulang). Segmen tendon tersebut disebut sebagai cangkok yang bisa diambil dari bagian tubuh anda yang lain atau dari donor yang sesuai. Dari tubuh anda biasanya cangkok segmen tendon bisa diambil dari dari tendon patela (membentang di antara tempurung lutut dan tulang kering), tendon hamstring (bagian belakang paha) atau tendon paha depan (membentang dari tempurung lutut ke paha). Walaupun jarang terjadi, jika semua segmen tendon dalam tubuh anda tidak memungkinkan untuk diambil maka dokter akan melakukan cangkok dari donor yang baru meninggal. Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian yang bervariasi untuk semua jenis sumber cangkok. Oleh karena itu Anda perlu mendiskusikan pilihan cangkok dengan dokter spesialis bedah ortopedi Anda untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk kondisi Anda.