tortikolis

Tortikolis adalah kondisi dimana leher dari seseorang tampak mendongak keatas dan menoleh kearah satu bagian (kanan atau kiri). Hal ini diakibatkan oleh adanya tegangan atau pemendekan dari otot leher (otot sternocleiodomastoideus).

Apa saja Penyebab Tortikolis?

Secara umum, berdasarkan penyebabnya, Tortikolis dibedakan menjadi tortikolis kongenital dan tortikolis sekunder. Sekitar 80-90% kasus tortikolis tidak diketahui penyebabnya secara pasti dan sekitar 10-20% kasus termasuk dalam tortikolis sekunder.

1. Tortikolis kongenital

Merupakan kelainan sejak lahir. Penyebab dari tortikolis kongenital belum diketahui. Beberapa pemikiran dan penelitian menyampaikan bahwa timbulnya tortikolis diakibatkan oleh otot leher yang mengalami kekurangan aliran darah. Hal ini berhubungan dengan kelahiran yang sulit (kelahiran letak sungsang).

2. Tortikolis sekunder

Merupakan tortikolis yang ditimbulkan oleh penyakit lain. Penyebab dari tortikolis sekunder meliputi gangguan sendi pada tulang atlanto-axial, infeksi (peradangan pada pembuluh limfa, abses pada daerah mulut, peradangan pada tonsil/amandel, peradangan diskus sendi, tuberculosis), trauma, juvenile rheumatoid, tumor pada sumsum tulang belakang, gangguan tonus otot, atau gangguan penglihatan.

Apa saja gejala yang timbul pada Tortikolis?

Gejala pada Tortikolis Kongenital

Karena ditemukan pada bayi, orang tua memegang perananan penting dalam memperhatikan gejala-gejala yang ditimbulkan. Berikut ini adalah contoh tanda dan gejala yang dapat diperhatikan:

  • Kecenderungan posisi leher bayi mengarah kesatu sisi (kanan atau kiri).
  • Gerakan leher yang tampak tidak normal dan kaku.
  • Kesulitan menetek atau lebih memilih menetek pada satu sisi.

Gejala pada Tortikolis Sekunder

Karena tortikolis disini merupakan gejala sekunder akibat suatu penyakit lain, maka gejala dan tanda yang timbul akan sesuai dengan penyakit utama yang diderita. Sebagai contoh pada tortikolis yang diakibatkan oleh peradangan/abses di mulut, maka seseorang akan merasakan pada benjolan pada mulut baik disertai maupun tidak disertai demam.

Pemeriksaan Apa Saja yang Mungkin Diperlukan?

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, Dokter mungkin akan memerlukan pemeriksaan penunjang lain untuk memastikan diagnosis pasti penyebab terjadinya tortikolis. Beberapa pemeriksaan yang mungkin diperlukan sebagai berikut:

  • X-ray (Rontgen). Digunakan untuk melihat kemungkinan diagnosis akibat gangguan pada tulang atau sendi (patah tulang atau pergerseran sendi).
  • Ultrasonografi (USG). Digunakan untuk melihat kemungkinan diagnosis akibat tumor pada otot leher.
  • MRI. Digunakan untuk melihat kemungkinan diagnosis akibat tumor pada otot leher.
  • Pemeriksaan Laboratorium. Digunakan untuk melihat kemungkinan diagnosis akibat infeksi.

Apa Saja Terapi yang Dapat dilakukan untuk Tortikolis?

Terapi untuk jenis tortikolis kongenital dan sekunder tentu berbeda.

Terapi untuk Tortikolis kongenital

Pilihan awal pada tortikolis kongenital adalah terapi konservatif. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan latihan peregangan pada otot leher setiap hari secara pasif. Terapi ini dilakukan untuk bayi dengan usia kurang dari 1 tahun. Dokter atau fisioterapis dapat mengajarkan pada orangtua untuk melakukan latihan peregangan tersebut sehingga selanjutnya dapat dilakukan secara rutin dan mandiri di rumah setiap hari. Peregangan ini sangat penting karena 90% kasus akan membaik.

Pada anak yang lebih besar, dapat dilakukan terapi lain seperti menggunakan kinesio taping dan alat khusus: tubular orthosis for torticollis.

Namun, jika setelah melakukan terapi konservatif diatas keluhan masih menetap hingga lebih dari 1 tahun, maka perlu dilakukan terapi pembedahan atau operasi. Pembedahan dilakukan dengan memotong sebagian otot leher, memanipulasi posisi kepala supaya kembali pada posisi netral, dan mempertahankan posisi kepala dan leher menggunakan rigid orthosis. Setelah operasi, rehabilitasi tetap dilakukan dengan melakukan peregangan pada otot leher.

Terapi untuk Tortikolis Sekunder

Pilihan awal pada tortikolis sekunder adalah konservatif. Tentu Terapi diberikan dengan memberikan neck collar yang lembut, obat anti nyeri, dan/atau obat yang yang bekerja untuk merilekskan otot. Beberapa terapi sederhana dapat dilakukan seperti pemberian kompres hangat dan melakukan latihan peregangan otot leher.

Jika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 1 minggu, maka diperlukan manajemen yang lebih mendalam dan membutuhkan konsultasi lanjutan dengan dokter.

Penanganan untuk Tortikolis Pasien Dewasa

Pasien tortikolis yang telah dewasa disarankan untuk sering menggerakkan leher guna melemaskan otot leher. Namun perlu diketahui, awalnya pasien akan merasakan nyeri dan butuh istirahat beberapa hari. Setelah nyeri hilang, pasien disarankan untuk kembali melakukan peregangan pada leher agar leher tidak kaku.

tortikolis dewasa

Selain itu, dokter juga akan menyarankan beberapa pilihan penanganan seperti:

  • Pijat

pijat

  • Kompres hangat

kompres hangat

  • Fisioterapi, dalam hal ini bisa dengan manual terapi atau dengan terapi modalitas (modality treatment)

Eswt & HIL

  • Penggunaan Neck Collar/Penyangga
  • Pemberian obat-obatan, seperti obat pereda nyeri, relaksan otot, antiinflamasi nonsteroid, dll. Ingat, penggunaan obat-obatan perlu dibarengi dengan kontrol secara rutin. Selain untuk mengetahui efektivitas pengobatan, kontrol rutin juga dilakukan untuk memeriksa perkembangan tortikolis.
Malcare WordPress Security