Penuaan merupakan suatu proses alamiah yang tidak bisa dihindari, namun penuaan dapat terjadi lebih cepat pada beberapa orang. Ketika penuaan terjadi, kualitas sel tubuh menjadi tidak seoptimal sebelumnya dan membuat fungsi tubuh menurun. Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses ini diantaranya genetik dan pola hidup. Untuk memperlambat penuaan, Anda bisa melakukan modifikasi pada pola hidup, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan memiliki manfaat penghambat penuaan.

Apa Saja Makanan Yang Memiliki Efek Anti Aging?

Ketika berusia muda banyak dari kita tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi padahal hal tersebut mempengaruhi kesehatan dan performa tubuh secara keseluruhan. Selain itu kesehatan tubuh juga dapat tercermin melalui kulit sehingga secara tidak langsung konsumsi makanan sehat dapat membuat kulit menjadi sehat dan tampak awet muda. Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi jenis-jenis makanan ini sejak mulai memasuki usia 30 tahun, namun hasilnya akan lebih baik bila dimulai lebih awal. Berikut adalah contoh makanan yang dapat menghambat penuaan

  1. Alpukat mengandung banyak lemak baik yang dapat meredakan peradangan dalam tubuh sehingga mendukung pembentukan kulit yang lembut dan kenyal. Selain itu kandungan vitamin A, B, C, E, dan K dalam alpukat dapat mencegah timbulnya efek negatif dari penuaan. Kadar vitamin A yang tinggi dapat membantu meluruhkan sel kulit mati dan meninggalkan kulit yang lebih sehat.
  2. Brokoli merupakan suatu bahan makanan anti aging yang kaya akan berbagai macam antioksidan, vitamin C dan K, serat, folat, kalsium, dan lutein. Tubuh menggunakan vitamin C untuk memproduksi kolagen yang berfungsi untuk menjaga elastisitas kulit.
  3. Paprika merah mengandung antioksidan yang berlimpah. Selain itu paprika juga memiliki kadar vitamin C yang tinggi untuk pembentukan kolagen. Karotenoid merupakan pigmen yang menimbulkan warna-warna terang pada sayuran dapat berfungsi juga sebagai zat anti inflamasi yang mencegah kerusakan kulit akibat matahari, polusi, dan racun di lingkungan sekitar.
  4. Pepaya kaya akan vitamin A, C, K, dan E, kalsium, potassium, magnesium, dan fosfor yang dapat meningkatkan elastisitas kulit dan meminimalisir tampilan kerutan kulit.  Pepaya juga mengandung enzim papain yang sering ditemukan dalam produk kecantikan untuk eksfoliasi, sehingga konsumsi pepaya juga dapat membantu meluruhkan sel kulit mati.
  5. Blueberry mengandung vitamin A dan C yang tinggi dan juga antioksidan bernama anthocyanin yang memberikan warna biru. Kandungan tersebut membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat matahari, stres, dan polusi juga mencegah penurunan kolagen dalam tubuh.
  6. Selada air berfungsi sebagai antiseptik internal dalam kulit, meningkatkan sirkulasi dan  juga pengantaran mineral ke seluruh tubuh sehingga kulit teroksigenasi dengan baik. Vitamin A dan C dalam selada air dapat menetralisir radikal bebas dan membantu mengurangi kerutan halus kulit.
  7. Biji delima. Selain tinggi kadar vitamin C dan antioksidan lainnya, biji delima juga mengandung zat bernama punicalagins yang dapat menghambat penuaan dengan cara memubuat kolagen lebih awet.
  8. Kacang-kacangan terutama almond merupakan sumber vitamin E yang baik yang dapat membantu perbaikan jaringan kulit dan menjaga kelembaban kulit. Walnut bahkan dapat memberikan tampilan berkilau pada kulit karena omega-3 yang terkandung menjaga lapisan minyak pada kulit.
  9. Jamur mengandung mineral seperti kalium dan selenium yang dapat mencegah penuaan dini terutama pada saraf otak. Jamur juga dapat berfungsi sebagai antikanker berkat kemampuannya untuk mematikan dan memperbaiki sel tubuh yang rusak.

Berbagai Pola Diet Anti Aging

Berbagai macam pola diet yang berkembang saat ini yang dipercaya memiliki efek anti aging, diantaranya:

1. Caloric restriction

Sebuah penelitian pada tahun 1917 menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada pembatasan asupan sebanyak 50% dari total kebutuhan kalori dengan perpanjangan usia hewan percobaan dan juga menurunnya angka penyakit akibat penuaan termasuk kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Meskipun begitu efek pembatasan kalori harian pada manusia masih harus dievaluasi dengan penelitian yang lebih beragam sebab variasi genetik dan kondisi individu dapat mempengaruhi hasil akhir program ini.

2. Fasting (puasa)

  • Intermittent fasting

Saat melakukan diet ini, Anda hanya makan 8 jam dalam sehari atau membatasi kalori sebanyak 500-600 kkal sebanyak 2 hari dalam satu minggu

  • Fasting mimicking diet

Pada diet jenis ini Anda diharapkan hanya mengkonsumsi makanan yang rendah gula, kalori, dan protein serta kaya akan lemak tak jenuh dan biasanya dilakukan selama 5 hari dalam satu bulan.

  • Time-restricted fasting

Cara menjalankan diet ini adalah mengkonsumsi seluruh kebutuhan kalori selama 6 hingga 10 jam saat siang hari ketika Anda beraktivitas kemudian menghentikan konsumsi apapun kecuali air putih pada sisa rentang waktu lainnya.

3. Diet ketogenik

Pada diet jenis ini, asupan karbohidrat dibatasi namun memperbolehkan konsumsi lemak baik. Harapannya adalah tubuh menggunakan molekul keton yang merupakan produk metabolisme lemak di hati sebagai bahan energi. Pola diet ini dapat menurunkan frekuensi kejang pada pasien epilepsi dan menurunkan berat badan orang dengan obesitas.

4. Protein and amino acid restriction

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa pembatasan konsumsi protein dan beberapa jenis asam amino seperti triptofan, methionin, leusin, valin, dan isoleusin dapat berguna untuk meningkatkan usia pada hewan percobaan. Efek pada manusia masih perlu evaluasi lebih lanjut.

Resiko Diet Anti Aging

Berkurangnya asupan kalori harian dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Meskipun begitu, terdapat pula berbagai efek samping yang dapat timbul akibat kekurangan asupan kalori diantaranya:

  • Kekurangan zat gizi harian
  • Metabolisme tubuh melambat
  • Merasa cepat lelah
  • Menurunnya fungsi kognitif dalam menjalani aktivitas
  • Timbul masalah psikologis
  • Kualitas tidur menurun
  • Rentan terkena infeksi
  • Luka sulit sembuh

Oleh karena itu, sebelum memulai diet anti aging sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat atau dokter gizi.