Adhesive Capsulitis atau Frozen Shoulder adalah penyebab nyeri paling sering pada sendi bahu. Penyebab Frozen shoulder terjadi karena adanya proses penebalan (fibrosis) pada kapsul sendi bahu. Kapsul ini terdiri dari tulang, tendon, dan ligamen. Frozen shoulder terjadi pada 3-5% dari total populasi, dan umumnya diderita oleh kelompok usia 40-60 tahun.
Apa saja pilihan terapi Frozen Shoulder?
Secara umum, pilihan terapi frozen shoulder meliputi terapi konservatif tanpa pembedahan) dan terapi operatif (pembedahan). Terapi konservatif merupakan pilihan pertama yang dianjurkan. Namun, pada beberapa kasus yang berat dan kronis, atau pada kasus yang tidak mengalami perbaikan setelah menjalani 3 bulan terapi konservatif secara optimal, Dokter mungkin akan menganjurkan untuk dilakukan terapi operatif (pembedahan).
Perjalanan Penyakit Frozen Shoulder
Secara natural, perjalanan penyakit frozen shoulder akan selalu melalui tiga fase berikut. Lamanya tiap fase ini berlangsung bervariasi pada setiap individu. Seseorang dapat paling cepat sembuh dari frozen shoulder setelah 5 bulan, sedangkan paling lama seseorang dapat menderita frozen shoulder sampai 2 tahun.
- Fase Nyeri. Fase ini dapat berlangsung selama 2-9 bulan. Ditandai dengan nyeri yang terutama muncul di malam hari dan mengganggu aktivitas. Intensitas nyeri dapat bertambah dari waktu ke waktu. Selain itu, terjadi kekakuan pada sendi bahu dan keterbatasan pergerakan sendi bahu.
- Fase Kekakuan (Frozen). Fase ini dapat berlangsung selama 4-12 bulan. Pada fase ini, kekakuan semakin bertambah, sedangkan nyeri semakin berkurang. Sendi bahu akan semakin sulit digerakkan memutar (twisting), terutama gerakan rotasi ke arah luar (external rotation).
- Fase Penyembuhan (Recovery). Fase ini dapat berlangsung selama 5-24 bulan. Pada fase ini, secara perlahan-lahan, pergerakan sendi bahu (range of motion) akan berangsur-angsur membaik dan kembali seperti semula.
Terapi Konservatif Frozen Shoulder
Fisioterapi
Fisioterapi terdiri dari latihan yang dilakukan dibawah pengawasan fisioterapis dan latihan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
Pada kasus frozen shoulder, fisioterapi yang dilakukan disesuaikan dengan fase perjalanan penyakitnya:
- Fase Nyeri. Tujuan utama dari fisioterapi pada fase ini adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan mengembalikan ruang gerak sendi bahu. Sebelum latihan, sebaiknya diberikan kompres hangat jika otot-otot terlalu kaku atau kompres dingin jika terdapat proses peradangan pada sendi bahu. Gerakan-gerakan tertentu yang memprovokasi nyeri dihindari pada fase ini. Ltihan yang diberikan pada fase ini berupa latihan peregangan (stretching) ringan.
- Fase Kekakuan (Frozen). Pada fase ini, latihan dilakukan dengan durasi yang lebih lama dan intensitas yang lebih berat dari sebelumnya. Selain latihan peregangan (stretching), mulai diberikan latihan penguatan otot (strengthening).
- Fase Penyembuhan. Bertujuan untuk mengembalikan pergerakan sendi semaksimal mungkin seperti sedia kala. Program fisioterapi pada tahap sebelumnya dapat tetap dilakukan dengan meningkatkan durasi dan intensitas latihan.
Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT)
Terapi ini merupakan terapi non-invasif menggunakan alat khusus yang dapat menghantarkan gelombang kejut (shockwave). Terapi ini bertujuan membantu proses revaskularisasi (memperbaiki aliran darah) dan merangsang proses penyembuhan pada jaringan ikat yang bermasalah. Berbagai penelitian telah membuktikan terapi ESWT efektif dalam mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan pada kasus frozen shoulder.
Pemberian Obat Anti Peradangan
Pemberian Obat Anti Peradangan atau Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) oleh Dokter bertujuan untuk mengurangi nyeri dan peradangan, terutama pada fase nyeri. Pemberian obat-obatan ini hanya bersifat sementara saat nyeri dirasa sangat mengganggu. Penggunaan obat ini dalam jangka lama tidak dianjurkan. Contoh obat yang dijual diapotik seperti Aspirin, Ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll.) dan Naproxen (Aleve).
Penyuntikan Obat Steroid pada Sendi Bahu
Dalam beberapa penelitian, pentuntikan obat steroid pada sendi bahu dapat bermanfaat dalam mempercepat perbaikan kasus frozen shoulder. Namun, sebaiknya dilakukan Dokter sesuai dengan indikasi yang tepat karena penyuntikan steroid ini dalam jangka panjang dapat berisiko menyebabkan kerusakan sendi, terutama struktur kartilago.
Terapi Pembedahan untuk Frozen Shoulder
Kebanyakan kasus frozen shoulder akan sembuh dengan sendirinya meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, pada beberapa kasus khusus yang berat dan tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif, maka Dokter mungkin akan menganjurkan terapi pembedahan atau operasi.
Manipulation Under Anesthesia
Terapi pembedahan untuk frozen shoulder yang paling sederhana adalah manipulation under anesthesia yaitu manipulasi sendi bahu saat pasien sedang dibius total. Sebenarnya tidak ada prosedur pembedahan dalam proses ini, tetapi pasien harus ditidurkan dengan anestesi (bius) supaya tidak merasakan nyeri saat dimanipulasi.
Arthroskopi
Terapi pembedahan lainnya adalah operasi dengan metode arthroskopi yaitu dengan cara memasukkan alat atau instrumen pembedahan ke bagian dalam sendi bahu.
Operasi Terbuka (Open Surgery)
Pada kasus yang sangat berat, mungkin diperlukan operasi terbuka yang lebih invasif, dimana harus dilakukan penyayatan dari luar sendi bahu dan dilakukan pembebasan penebalan kapsul sendi secara langsung.