Apa arti dari hyperlaxity?

Hyperlaxity atau nama lainnya adalah Joint Hypermobility Syndrome adalah sebuah kondisi dimana seseorang memiliki sendi yang dapat bergerak lebih dari pergerakan maksimal sendi tersebut dikarenakan jaringan ikat sendi atau ligamen yang terlalu lentur dan lemah. Tidak seperti kebanyakan atlet atau gymnas yang memiliki tubuh yang lentur, hyperlaxity biasa diserati keluhan nyeri. Banyak atlet atau gymnas yang memiliki tubuh yang lentur tidak sadar bahwa mereka memiliki hyperlaxity karena kondisi tersebut membantu tubuh menjadi lebih lentur. Hyperlaxity ini dapat membuat tubuh menjadi tidak stabil sehingga kemungkinan berisiko tinggi cedera pada saat olahraga yang ‘high-impact’ seperti jumping rope, jumping jacks, long-distance running dan masih banyak lagi.

Hyperlaxity atau Joint Hypermobility Syndrome lebih sering ditemukan pada saat anak-anak dan remaja. Pada saat usia lanjut, keluhan-keluhan nyeri jarang dirasakan dikarenakan sendi-sendi sudah menjadi lebih kaku sehingga ruang gerak menjadi memendek.

Apa yang menyebabkan hyperlaxity?

Penyebab pasti dari hyperlaxity tidak diketahui namun beberapa kelainan seperti kelainan genetik, kelainan kedalaman dudukan sendi, kelainan bentuk ujung tulang, rendahnya proprioseptif dan tonus otot yang lemah dapat menjadi faktor yang menyebabkan hyperlaxity. Berikut adalah beberapa kelainan genetik yang dapat menyebabkan hyperlaxity:

  • Ehlers-Danlos Syndrome

Ehlers-Danlos Syndrome adalah sekumpulan gejala yang mempengaruhi kartilago, tulang, lemak dan darah dikarenakan kelainan genetik pada kolagen. Kolagen adalah protein yang menambahkan fleksibilitas dan kekuatan pada jaringan ikat.

  • Marfan Syndrome

Marfan Syndrome adalah sebuah kondisi yang mempengaruhi jaringan ikat. Kelainan genetik ini terjadi pada fibrin dan jaringan elastis pada organ tubuh dan struktur tubuh lainnya.

  • Down Syndrome

Down Syndrome adalah kelainan genetik pada kromosom 21 sehingga mengganggu perkembangan otak dan tubuh.

  • Osteogenesis imperfecta

Osteogenesis imperfecta adalah kondisi langka yang dikenal sebagai ‘brittle bone disease’

Apa saja gejala-gejala dari hyperlaxity?

Hyperlaxity biasa tidak menimbulkan gejala. Namun ada beberapa gejala ringan yang biasa dirasakan dan gejala tersebut sangat umum sehingga tidak spesifik hanya untuk hyperlaxity. Berikut adalah beberapa gejala yang biasa ditemukan:

  • Cedera pada sendi atau ligamen
  • Kaku pada daerah sendi dan otot
  • Lelah
  • Keseimbangan tubuh yang kurang baik
  • Gangguan kandung kemih dan usus
  • Pusing dan merasa ingin pingsan
  • Kulit yang tipis dan elastis

Beberapa orang dengan hyperlaxity memiliki gangguan penceraan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD). Keluhan yang dirasakan kemungkinan terjadi karena alergi bahan-bahan makanan sebagai berikut:

  • Gluten seperti roti, sereal dan permen
  • Laktosa seperti susu, mentega dan krim
  • Fruktosa seperti apel dan anggur
  • Fruktan seperti semangka dan kismis
  • Galaktan seperti brokoli dan soya
  • Polyol seperti apel dan pir

Apakah ada terapi untuk hyperlaxity?

Untuk saat ini, belum ada terapi yang dapat menyembuhkan hyperlaxity. Saat ini terapi yang diberikan untuk menjaga agar sendi tersebut tidak nyeri dan menjaga sendi-sendi tersebut dengan menguatkan otot daerah tersebut melalui latihan.

Latihan yang dapat dilakukan adalah:

  1. Squat atau crab walk
  • Bird-Dog
  • Hamstring Stretch
hypermobality copy

Hamstring stretch

Selain latihan, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kekakuan dan nyeri adalah:

  • Beberapa obat antinyeri dapat diberikan oleh dokter bila diperlukan
  • Dilakukan tindakan akupuntur untuk mengurangi nyeri
  • Menjaga postur tubuh yang baik
  • Berdiri dengan sedikit menekukkan lutut untuk mencegah sendi lutut bergerak lebih luas dari pada umumnya
  • Memakai sepatu sesuai dengan kelengkungan kaki atau memakai insole sepatu
  • Menurunkan berat badan bila berat badan berlebih sesuai indeks massa tubuh

Apakah ada pencegahan yang dapat dilakukan untuk hyperlaxity?

Dikarenakan hyperlaxity untuk saat ini baru dikaitkan dengan kelainan genetik, sehingga belum ada terapi yang dapat mencegah hyperlaxity.

Bila masih memiliki pertanyaan tentang Hyperlaxity atau Joint Hypermobility Syndrome dapat bertanya kepada dokter kami di Spine Clinic Family Holistic.

Malcare WordPress Security