Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis

Bagaimanakah posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis? Hal ini selalu menjadi pertanyaan dan kekuatiran bagi para penderita Skoliosis maupun orangtua dari anak-anak yang menderita Skoliosis.

Tidak mudah bagi seseorang untuk dapat mempertahankan posisi tidur yang sama dari awal mulai tidur sampai bangun tidur keesokan paginya. Saat tidur, seringkali seseorang tanpa sadar berganti-ganti posisi. Hal ini akan menjadi semakin sulit bagi anak-anak yang umumnya belum memiliki kesadaran tinggi dan belum bisa mengontrol posisi tidurnya.

Pada dasarnya tidak ada larangan atau pantangan mengenai posisi tidur pada penderita Skoliosis. Namun, alangkah baiknya jika penderita Skoliosis tetap memperhatikan dan menjaga posisi tidurnya supaya tulang belakang tidak terbebani saat tidur. Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis akan dibahas di bawah.

Beberapa Posisi Tidur yang Baik untuk Penderita Skoliosis

1. Posisi tidur terlentang (supine)

Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis nomor satu adalah berbaring terlentang adalah posisi yang terbaik bagi penderita Skoliosis. Saat tidur dengan posisi terlentang, maka berat tubuh akan didistribusikan secara merata ke seluruh bagian tubuh, dan seimbang antara kanan dan kiri. Tulang belakang pun menanggung beban yang simetris antara sisi kanan dan kiri sehingga tidak berisiko memperparah derajat kelengkungan kurva skoliosis.

2. Posisi tidur miring ke salah satu sisi

Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis nomor dua adalah miring ke salah satu sisi adalah posisi tidur yang paling digemari oleh kebanyakan orang. Untuk penderita Skoliosis, jika memang memilih posisi tidur miring dan tidak nyaman dengan posisi terlentang, maka dianjurkan memilih satu sisi sesuai dengan kurva skoliosis nya. Untuk skoliosis dengan kurva tunggal (single curve), maka posisi tidur miring dianjurkan dengan sisi concave (cekung) berada di bawah. Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis penting untuk diketahui.

Contohnya, jika seseorang memiliki skoliosis di segmen thorakal (punggung) dengan sisi convex (cembung) di kanan dan sisi concave (cekung) di kiri, maka sebaiknya posisi tidur miring dengan bagian kiri di bawah, atau dengan kata lain, badan menghadap ke arah kiri. Sisi convex dan concave ditentukan dengan melihat X-ray (rontgen) tulang belakang. Untuk skoliosis dengan kurva ganda (double curve), maka posisi tidur miring bebas ke kanan ataupun ke kiri. Saat tidur dengan posisi miring, sebaiknya memakai guling untuk diapit kedua kaki. Dengan adanya guling akan menjaga posisi kedua panggul tetap seimbang dan mencegah tulang belakang membengkok ke arah depan.

3. Posisi tidur tidak meringkuk

Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis nomor tiga adalah sebaiknya menghindari posisi tidur yang meringkuk. Posisi tidur meringkuk sering disebut sebagai fetal position, seperti janin yang meingkuk di dalam kandungan. Posisi ini akan membuat tulang belakang melengkung ke depan (bending) sehingga tidak berada dalam posisi netral. Posisi ini cenderung membebani tulang belakang dan membuat otot-otot di kedua sisi sepanjang tulang belakang menjadi tegang. Hal ini jika berlangsung terus-menerus menjadi sebuah kebiasaan dapat berdampak negatif bagi penderita Skoliosis.

4. Posisi tidur tidak tengkurap

Posisi tidur yang baik untuk penderita Skoliosis nomor empat adalah sebaiknya menghindari posisi tidur tengkurap. Posisi tengkurap membuat tulang belakang tidak berada dalam posisi rileks dan netral. Otot-otot di sepanjang tulang belakang tidak seimbang pada Skoliosis. Otot pada sisi convex (cembung) cenderung memendek dan lebih tegang, sedangkan otot pada sisi concave (cekung) cenderung memanjang dan lebih lemah. Saat tidur dengan posisi tengkurap, otot-otot di sepanjang tulang belakang akan menjadi lebih tegang. Pada penderita skoliosis, otot yang tadinya tegang akan menjadi semakin tegang dan memendek. Jika berlanjut terus-menerus, dapat timbul nyeri punggung yang disebabkan ketegangan otot. Selain itu, posisi tidur tengkurap juga memberikan beban dan tekanan pada sendi-sendi yang seharusnya beristirahat saat tidur.

Selain posisi tidur, perlengkapan tidur pun perlu diperhatikan oleh penderita Skoliosis.

1. Kasur atau alas tidur sebaiknya padat, keras dan kaku (firm)

Penderita Skoliosis sebaiknya menggunakan kasur atau bed atau matrass yang cukup padat, keras dan kaku. Kasur atau alas tidur yang baik mampu menyangga dan menjaga posisi tulang belakang pada posisi netral. Kasur yang terlalu empuk dan lentur akan membuat tulang belakang semakin tenggelam ke dalam kasur dan justru memberikan beban pada tulang belakang.

2. Bantal sebaiknya tidak terlalu tinggi

Bantal atau alas kepala sebaiknya tidak terlalu tebal atau tinggi. Bantal yang terlalu tinggi justru memberikan beban pada tulang belakang khususnya segmen servikal (leher). Penggunaan bantal yang terlalu tinggi saat tidur lama-kelamaan dapat menimbulkan nyeri pada leher dan bahu.

Meskipun tidak ada larangan maupun pantangan khusus mengenai posisi tidur bagi penderita Skoliosis, sebaiknya penderita Skoliosis memiliki kesadaran untuk mengaplikasikan posisi tidur yang baik dan aman bagi tulang belakang.

Malcare WordPress Security