Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS) atau skoliosis idiopatik pada masa remaja adalah kelainan pada tulang belakang secara tiga dimensional yang banyak terjadi pada perempuan. Permasalahan yang terjadi bervariasi sesuai berat ringannya skoliosis, dari rasa pegal, tinggi bahu dan panggul yang tidak seimbang, hingga yang dapat menimbulkan komplikasi seperti degenerasi tulang belakang, masalah kardiopulmoner, deformitas tubuh dan gangguan psikososial.

Sampai saat ini penyebab AIS sendiri belum dapat dijelaskan secara pasti karena diduga multi faktorial, seperti faktor genetik, pola hidup, ketidakseimbangan hormonal, dll. Namun salah satu faktor yang saat ini banyak diteliti peranannya dalam proses terjadinya skoliosis adalah vitamin D3.

badan skoliosis

Salah satu faktor yang saat ini banyak diteliti peranannya dalam proses terjadinya skoliosis adalah manfaat vitamin d3.

Salah satu studi di Hong Kong menunjukkan bahwa sekitar 30% pasien skoliosis mengalami osteopenia, yaitu kondisi kepadatan mineral tulang / bone mineral density (BMD) di bawah normal. Dari studi tersebut juga didapatkan bahwa mayoritas pasien skoliosis usia remaja mengalami defisiensi atau kekurangan Vitamin D3. Kadar vitamin D3 ini berhubungan positif dengan kepadatan tulang pasien dan berhubungan negatif terhadap Cobb angle skoliosis.

Selain menurunkan kepadatan tulang, kurangnya vitamin D juga mempengaruhi regulasi fibrosis (jaringan ikat padat) dan kemampuan untuk mengontrol postur. Oleh karena itu defisiensi vitamin D3 dipercaya berhubungan erat dengan proses terjadinya AIS.

vitamin d3

Manfaat vitamin d3 sangatlah penting untuk menunjang terapi skoliosis yang ada.

Selain sebagai penyebab skoliosis, massa tulang yang rendah juga dipercaya sebagai faktor pendorong perburukan kurva yang penting. Salah satu penelitian mengenai hal ini dilakukan di Chinese University of Hongkong terhadap perempuan penderita AIS usia 11-14 tahun dengan Cobb angle >15° yang level serum vitaminnya rendah.

Dari hasil penelitian tersebut didapatkan dengan pemberian suplementasi 500 mg Ca dan 800 IU Vitamin D3 terjadi peningkatan kesehatan tulang, massa tulang membaik dan progresi kurva dapat dicegah.

Penanganan skoliosis hingga saat ini masih mengalami banyak keterbatasan karena variasi kondisi pasien yang sangat berbeda-beda, dan beberapa berakhir pada tindakan operatif. Oleh karena itu pencegahan perburukan dengan suplementasi vitamin D3 sangatlah penting untuk menunjang terapi skoliosis yang ada.

Malcare WordPress Security