Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum mengandung. Nutrisi yang diperlukan harus tercukupi untuk menjaga kesehatan ibu dan mendukung perkembangan janin. Tidak terkecuali pada kebutuhan akan mineral kalsium. Nyatanya kalsium memiliki manfaat yang banyak untuk ibu dan janin. Mari simak ulasannya.

Manfaat Kalsium Pada Janin

Kalsium merupakan mineral dengan jumlah terbanyak di tubuh dan berperan banyak dalam berbagai mekanisme dan reaksi dalam tubuh seperti pembentukan tulang, kontraksi otot, dan membantu fungsi beberapa hormon dan enzim untuk bekerja.

Janin dalam kandungan ibu membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Terbukti bahwa bayi berusia satu minggu yang mendapat asupan kalsium hingga 2 gram kalsium elemental per harinya saat dalam kandungan memiliki tulang yang lebih padat dengan pemeriksaan DEXA dibandingkan dengan yang diberikan plasebo. Hal ini akan sangat berguna untuk tumbuh kembang tulang anak di masa yang akan datang. Pertumbuhan otot, saraf, dan hati janin juga lebih optimal dengan asupan kalsium yang cukup saat kehamilan. Selain itu, kalsium juga berperan dalam proses perkembangan detak jantung dan pembekuan darah.

Manfaat Kalsium Pada Ibu Hamil

Asupan kalsium yang cukup dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan baik saat hamil, saat persalinan, maupun pasca persalinan, seperti:

  • Preeklampsia

Preeklamsia merupakan suatu gangguan pada kehamilan dimana tekanan darah meningkat disertai adanya protein dalam urin. Kurangnya kalsium pada kehamilan dapat menstimulasi pengeluaran hormon paratiroid, meningkatkan kontraktibilitas otot pembuluh darah dan melepaskan renin pada ginjal yang berujung pada peningkatan tekanan darah.

  • Persalinan prematur

Asupan kalsium dapat membantu menurunkan kontraktilitas otot-otot rahim sehingga dapat mencegah persalinan prematur.

  • Pendarahan pasca persalinan

Pendarahan pasca salin menjadi penyebab terbanyak kematian pada ibu hamil. Pendarahan ini paling sering disebabkan oleh otot rahim yang  tidak berkontraksi dengan baik setelah melahirkan sehingga pendarahan sulit berhenti. Untuk mencegah atau mengatasinya, biasanya tenaga kesehatan akan menyuntikkan obat oksitosin pada ibu. Kadar kalsium yang cukup membantu kerja oksitosin menjadi optimal.

Bila kebutuhan kalsium pada ibu hamil tidak terpenuhi, tubuh akan menyerap persediaan kalsium dari tulang ibu untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin dengan proses perombakan tulang ibu. Hal inilah yang membuat ibu menjadi rentan terkena osteoporosis di kemudian hari.

Kebutuhan Kalsium Pada Ibu Hamil

Kebutuhan kalsium pada ibu hamil meningkat sekitar 200 hingga 300 mg dibandingkan wanita seusianya yang sedang tidak mengandung. Setidaknya ibu hamil mengkonsumsi 1000 mg kalsium per harinya. WHO menganjurkan asupan kalsium yang didapatkan oleh ibu hamil adalah 1500 hingga 2000 mg setiap hari yang dimulai sejak usia kehamilan 20 minggu. Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia, kebutuhan kalsium pada ibu hamil berbeda sesuai dengan usia ibu hamil. Ibu hamil berusia 18 tahun ke bawah dianjurkan mendapat asupan kalsium sebesar 1400 mg per hari. Ibu hamil berusia 19-29 tahun memerlukan 1300 mg kalsium per hari. Sementara ibu hamil berusia 30-49 tahun memerlukan kalsium sebanyak 1200 mg setiap hari. Ibu hamil berusia muda memerlukan lebih banyak kalsium sebab saat usia seseorang dewasa muda, terlebih saat remaja, metabolisme tulang sedang berada di puncaknya sehingga tubuh ibu sendiri secara alamiah sedang sangat membutuhkan asupan kalsium yang cukup besar.

Bagaimana Memenuhi Kebutuhan Kalsium Pada Ibu Hamil?

Akan sangat baik apabila ibu dapat memenuhi kebutuhan kalsium dari makanan atau minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut adalah contoh makanan dan minuman yang mengandung kalsium dalam jumlah besar:

  • Susu berikut produk olahannya seperti keju, yogurt, dan es krim
  • Sayuran hijau seperti brokoli dan pakcoy
  • Hewan laut seperti udang atau produk hewan laut dalam kaleng seperti sarden dan salmon yang telah tercampur dengan tulang
  • Kacang-kacangan seperti almond, kedelai, edamame dan produk olahannya. Susu yang terbuat dari almond dan edamame juga tinggi akan kalsium
  • Rumput laut
  • Makanan yang sudah difortifikasi dengan kalsium seperti sereal, oatmeal, dan jus.

Pemenuhan kebutuhan kalsium dari makanan dan minuman kemungkinan akan sulit bagi beberapa orang, misalnya pada ibu yang memiliki intoleransi terhadap laktosa, alergi susu, atau pada ibu yang menerapkan pola makan vegan sehingga suplementasi kalsium akan sangat membantu. Kalsium pada umumnya terdapat di dalam suplemen-suplemen ibu hamil yang beredar di pasaran dan dapat dibeli secara bebas. Ada juga yang dilengkapi dengan berbagai macam vitamin dan mineral lainnya. Sebelum membelinya, sebaiknya Anda meneliti terlebih dahulu kandungan dari suplemen tersebut. Anda dapat memenuhi kebutuhan kalsium sebanyak 1000 mg dari suplemen. Jumlah kalsium yang dapat diserap tubuh hanya 500 mg dalam satu waktu sehingga konsumsi suplemen harus terbagi dalam beberapa waktu dalam sehari.

Namun Anda juga harus berhati-hati. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium lebih dari 2500 mg per hari.

Terlalu banyak konsumsi kalsium juga dapat menimbulkan masalah diantaranya sembelit, meningkatkan risiko batu ginjal, gangguan irama jantung, dan menghambat penyerapan zat besi juga zink. Untuk itu sebaiknya suplemen kalsium dan zat besi tidak dikonsumsi bersamaan, melainkan diberikan jeda setidaknya 1 jam. Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat untuk pengaturan dosis agar lebih aman dalam konsumsinya.

Malcare WordPress Security