Memasuki liburan panjang atau juga pada weekend, orang melakukan kegiatan olahraga seperti jalan atau joging. Berolahraga sangatlah penting untuk bisa menjaga kesehatan dan juga meningkatkan daya tahan tubuh. Hanya saja, ada beberapa masalah yang seringkali dialami oleh mereka yang berolahraga terutama setelah joging atau berolahraga lari. Masalah tersebut adalah kelainan Runner’s Knee.

Apa itu Runner’s Knee?

Adalah kondisi dimana bagian depan lutut, di sekitar tempurung lutut atau patella seseorang akan mengalami nyeri yang tidak biasa dan biasanya dibarengi dengan rasa sakit. Rasa nyeri ini memang bisa muncul setelah melakukan berbagai aktivitas. Namun paling sering muncul pada orang yang melakukan olahraga atau berprofesi sebagai pelari atau lompat jauh.

Selain kedua kegiatan diatas, menaiki atau menuruni tangga dan jongkok merupakan aktivitas yang juga dapat menyebabkan keadaan diatas jika dilakukan cukup sering dengan intensitas waktu yang singkat. Untuk itulah, penting mengetahui penyebab, gejala dan pengobatannya.

Kelainan Runner's Knee, Penyebab, Gejala dan Pengobatan yang Tepat

Faktor risiko Runner’s Knee

Selain aktivitas yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terjadinya runner’s knee atau sindrom nyeri patellofemoral.

  • Jenis kelamin, walaupun belum ada penjelasan yang cukup namun wanita jauh lebih sering mengalami runner’s knee dan risiko tersebut juga bertambah parah jika wanita itu juga merupakan seorang atlet lari atau lompat jauh.
  • Kelainan pada bentuk telapak kaki, jika telapak kaki tidak normal maka lutut harus menahan beban ekstra yang tidak dapat diredam ke tanah sehingga meningkatkan risiko cedera pada lutut. Berbeda dengan telapak kaki yang normal, beban tubuh yang ditahan oleh kaki dapat langsung diredam atau disebarkan ke tanah secara baik.
  • Tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berolahraga atau langsung melakukan aktivitas olahraga dengan beban berat secara mendadak
  • Ketidakstabilan tempurung lutut akibat pernah menjalani operasi pada bagian tempurung lutut. Faktor ini umumnya lebih banyak ditemui pada atlet yang pernah mengalami cedera pada bagian tempurung lutut sebelumnya.
  • Otot-otot bagian paha yang kelelahan akibat berlari terlalu lama

Penyebab Runner’s Knee yang Harus Dipahami

Belum ada penyebab pasti yang langsung bisa menyebabkan seseorang mengalami sindrom nyeri patellofemoral atau runner’s knee namun diperkirakan beberapa faktor risiko yang telah disebutkan diatas mampu meningkatkan risiko terjadinya runner’s knee. Orang – orang yang melakukan olahraga berlari atau melompat terlalu sering dapat lebih mudah mengalami runner’s knee. Ini bisa terjadi karena saat kita melompat atau berlari maka kita akan memberikan tekanan secara berulang pada sendi lutut. Tekanan tersebut juga menyebabkan tulang, sendi dan tempurung lutut akan saling bergesekan dan bisa menyebabkan iritasi di belakang tempurung lutut.

Otot – otot disekitar paha yang menjadi lelah akibat melakukan aktivitas berat yang melibatkan kaki juga dapat menyebabkan tempurung lutut kita tidak berada pada posisi yang benar sehingga meningkatkan risiko cedera. Aktivitas yang membuat kita harus meregangkan otot – otot yang menahan tempurung lutut juga dapat menimbulkan nyeri pada bagian depan lutut.

Aktivitas tersebut bisa seperti jongkok pada waktu yang lama, berjalan jongkok atau jongkok hanya dengan bertumpu pada jari – jari kaki. Bagi kita yang pernah mengalami cedera dan menjalani operasi lutut akibat patah tulang, cangkok tempurung lutut atau cedera serupa juga mampu menyebabkan runner’s knee ataupun gejala kelainan tulang yang seringkali dikaitkan dengan runner’s knee ini.

Beberapa hal yang juga sering dikaitkan menjadi penyebab runner’s knee:

  • Kesalahan Pelatihan

Kesalahan pertama yang mengakibatkan runner’s knee adalah terjadinya kesalahan pelatihan. Entah itu karena intensitas olahraga yang terlalu berat atau waktu istirahat yang tidak tepat. Jadi hal ini mesti diperhatikan dengan baik-baik oleh Anda ketika berolahraga.

  • Latihan Lutut Berlebihan

Melakukan latihan lutut secara berlebihan juga seringkali dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai alasan. Sayangnya, banyak orang yang tidak tahu bahwa latihan berlebihan juga bisa menyebabkan efek samping. Salah satu efek samping yang bisa terjadi adalah kelainan runner’s knee.

  • Mengalami Cedera

Seperti yang diketahui bahwa cidera yang terjadi pada tubuh maka bisa mengakibatkan berbagai efek langsung pada tubuh. Salah satunya adalah runner’s knee karena berubahnya biomekanik lutut yang dipicu karena terjadinya cidera. Hal ini juga biasanya dibarengi dengan rasa pada area sekitar lutut yang dirasakan.

Cedera Olahraga
  • Obesitas pada Tubuh

Selama ini masih banyak yang menganggap remeh kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal efek negatifnya tergolong banyak sekali. Salah satu dampak negatif yang jarang diketahui banyak orang adalah munculnya runner’s knee. Alasannya karena lutut mesti menampung berat yang berlebihan.

  • Faktor Gaya Hidup

Sedangkan penyebab terakhir yang mengakibatkan seseorang mengalami kelainan runner’s knee adalah gaya hidup yang dimiliki. Gaya hidup yang dimaksud adalah bagi mereka yang memiliki kebiasaan untuk duduk dalam waktu yang lama untuk bekerja ataupun aktivitas lainnya. Mereka inilah yang memiliki risiko lebih tinggi terkena runner’s knee.

duduk lama

Gejala Kelainan Runner’s Knee yang Harus Anda Tahu

Sebelum ke pengobatan runner’s knee, Anda perlu tahu gejalanya. Sehingga, Anda benar-benar bisa memastikan bahwa lutut bermasalah, lalu konsultasikan ke dokter. Nah, berikut ini gejala runner’s knee:

  • Nyeri di Tempurung Lutut

Gejala pertama yang menegaskan bahwa Anda bisa saja terkena kelainan runner’s knee adalah rasa nyeri. Nyeri terasa di area sekitar tempurung lutut atau pada bagian dengkul. Sensasi nyeri tersebut seperti nyeri saat ditekan atau dipukul serta dapat diperberat dengan beberapa aktivitas tertentu yang melibatkan penggunaan lutut secara khusus. Aktivitas tersebut antara lain adalah kegiatan naik atau turun tangga, berlutut atau jongkok, merangkak, menendang bola, dan duduk dengan melipat kedua kaki atau duduk bersila.

Perlu diketahui bahwa lutut atau dengkul merupakan bagian tubuh kaki yang memiliki kebebasan pergerakan dibandingkan anggota tubuh lainnya. Tentunya kelainan tulang ini akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Karena akan menghambat berbagai aktivitas keseharian Anda. Namun tidak perlu khawatir berlebihan, ada cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ada di tempurung lutut tersebut. Salah satu caranya adalah dengan meminum obat pereda rasa nyeri maupun melakukan perawatan yang rutin sekaligus dilakukan secara berkala dan juga tepat.

  • Nyeri dari Anggota Tubuh Lain

Ternyata salah satu gejala dari kondisi kelainan runner's knee bukan hanya nyeri yang dirasakan di tempurung lutut. Namun, nyeri tersebut juga bisa muncul dari anggota tubuh yang lain. Sebut saja mulai dari rasa nyeri pada bagian sendi lutut hingga pada bagian sendi pinggul. Jadi apabila rasa nyeri tersebut mulai muncul maka sebaiknya Anda mulai waspada dan berhati-hati.

  • Rasa Nyeri yang Dirasakan Perlahan

Tak seperti rasa sakit yang biasa terjadi pada lutut, runner’s knee memiliki gejala yang sedikit berbeda. Gejala tersebut adalah rasa nyeri yang dirasakan akan datang secara perlahan dan tidak secara menyeluruh. Biasanya proses penyebaran rasa nyeri ini akan dimulai di lutut dan kemudian bisa menyebar ke seluruh bagian kaki.

Awalnya, lutut kaki Anda tidak akan terlalu merasakan sakit. Namun lama-kelamaan rasa sakit akan semakin terasa dan semakin nyata. Jika hal tersebut sudah terjadi maka, biasanya akan menganggu berbagai aktivitas harian dilakukan. Rasa nyeri tersebut akan membuat anda kesulitan untuk bisa berdiri maupun untuk bisa duduk dengan baik.

Cara Pengobatan Runner’s Knee

  • Metode RICE (Rest, ICE, Compress and Elevate)

Sebagai penanganan awal pada kondisi runner’s knee yang memang sudah sering dilakukan banyak orang.

  • Mengkonsumsi obat anti nyeri.

Dokter Anda akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, tetapi Anda juga bisa membeli obat yang tidak memerlukan resep dokter. Ada beberapa jenis obat peredam rasa sakit seperti obat peredam rasa sakit biasa yang bisa dibeli tanpa resep dokter seperti Parasetamol. Namun obat peredam rasa sakit yang lebih kuat hanya bisa dibeli dengan resep dokter, jika obat peredam sakit yang biasa tidak mempan lagi. Contohnya seperti codeine dan tramadol.

  • Melakukan terapi fisik

Dokter juga akan menyarankan terapi fisik yang dapat mempercepat penyembuhan runner’s knee. Terapi fisik yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dengan meminta kita untuk melakukan olahraga ringan disertai dengan gerakan pemanasan dan gerakan pendinginan setelah berolahraga.

Olahraga yang dilakukan berfokus pada daerah badan, pinggul dan lutut. Kegiatan ini juga membantu melatih otot – otot yang menahan tempurung lutut sehingga lebih lentur dan tidak mudah menyebabkan runner’s knee. Terapi ini perlu dilakukan minimal tiga kali per minggu selama enam hingga delapan minggu. Jika keadaan runner’s knee kita telah sembuh sebelum terapi fisik selesai maka dianjurkan untuk terus menyelesaikan terapi fisik sehingga bisa pulih secara maksimal.

Sebuah penelitian terbaru juga menyatakan bahwa orang yang menjalani terapi fisik saat mengalami runner’s knee akan jauh lebih cepat pulih dibandingkan dengan orang yang tidak menjalani terapi fisik.

  • Terapi Modalitas

Terapi modalitas adalah terapi menggunakan alat. Melalui alat-alat ini dapat merangsang penyembuhan pada bagian atau lokasi yang sakit dan perbaikan jaringan. Biasanya akan terjadi perbaikan klinis dalam waktu singkat setelah terapi, namun mungkin dibutuhkan beberapa kali sesi terapi tergantung tingkat keparahan penyakit. Terapi Modalitas ini seperti ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy), US (Ultrasound), SIS (Super Inductive System)HIL (High Intensity Laser).

Modality-Treatment
  • Terapi Lainnya

Terapi lain yang dapat dilakukan adalah penggunaan selotip khusus yaitu kinesiotape

Kinesiotape

dan memasang sol dalam sepatu khusus (custom insole) untuk penderita runner’s knee.

Insole
Custom Insole by Capron tersedia di klinik kami

Keduanya biasa sering diterapkan pada orang – orang yang berprofesi sebagai atlet lari atau lompat agar bisa kembali berlatih sambil memulihkan cedera runner’s knee. Walaupun keduanya merupakan pilihan terapi lain namun keduanya akan dapat berfungsi maksimal jika juga dikombinasi dengan terapi fisik ataupun terapi modalitas.. Oleh karena itu umumnya para atlet menjalani terapi fisik, terapi modalitas dan di kombinasi bersama terapi lain.

Kinesiotape berfungsi untuk membantu tempurung lutut berada pada posisi yang normal serta memberikan sedikit tekanan pada daerah sekitar tempurung yang akan melatih otot – otot sekitar lutut agar dapat menahan tempurung lutut.

Custom insole pada penderita runner’s knee berfungsi untuk membantu telapak kaki meredam atau menyebar beban yang harus ditumpu kaki karena tempurung lutut sedang mengalami pemulihan.

Dengan semua penjelasan di atas pastinya membuat Anda lebih paham tentang runner’s knee ini. Mulai dari penyebabnya, gejalanya hingga cara menyembuhkannya. Karena, kelainan sendi ini bisa terjadi atau menyerang siapa saja.

Nah, bagi yang masih bingung konsultasi kemana ketika menderita kelainan runner’s nee ini, Anda bisa langsung menghubungi klinik kami Spine Clinic Family Holistic. Konsultasi bisa dilakukan online, tapi alangkah baiknya, Anda bisa datang ke klinik kami langsung dengan melakukan booking terlebih dahulu.

Malcare WordPress Security