Pertanyaan mengenai apa yang menjadi penyebab skoliosis sering muncul, terutama pada orang tua, saat anaknya pertama kali didiagnosis skoliosis oleh dokter. Banyak yang beranggapan bahwa skoliosis diakibatkan oleh kebiasaan membawa tas yang berat di satu sisi pundak atau kesalahan postur sehari-hari. Selain itu, riwayat jatuh pada masa anak-anak sering ditakutkan orang tua menjadi penyebab skoliosis. Apakah benar demikian?

Skoliosis adalah suatu kondisi medis yang ditandai oleh lengkungan abnormal pada tulang belakang. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan tulang belakang dan memberikan dampak pada kualitas hidup seseorang. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah jatuh dapat menjadi penyebab skoliosis. Pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor yang memicu dan menjadi penyebab skoliosis, termasuk keterkaitannya dengan cedera atau jatuh, sangat penting untuk memahami dan mengelola kondisi ini.

penyebab skoliosis
Boys having different types of accidents illustration

Berdasarkan penyebabnya, Skoliosis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut:

1. Skoliosis Neuromuskular

Skoliosis neuromuskular disebabkan karena kelainan neuromuskular seperti contohnya neuromuscular dystrophy dan cerebral palsy. Skoliosis neuromuskular adalah kelainan struktural tulang belakang yang disebabkan oleh ketidakseimbangan otot dan disfungsi saraf. Kondisi ini sering kali berkembang sebagai akibat dari gangguan neuromuskular yang mempengaruhi fungsi otot dan koordinasi gerakan. Seiring waktu, ketidakseimbangan otot dapat menyebabkan tulang belakang mengalami lengkungan lateral yang abnormal.

2. Skoliosis Kongenital

Skoliosis kongenital ditemukan sebagai bawaan sejak lahir. Penyebab skoliosis jenis ini adalah adanya kelainan saat pembentukan tulang belakang janin. Skoliosis kongenital terjadi akibat kelainan pada perkembangan tulang belakang selama fase embrio. Faktor genetik atau ketidaknormalan gen dapat berperan, menyebabkan kelainan struktural pada vertebra atau tulang belakang yang baru lahir. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai bagian tulang belakang, seperti serviks, toraks, atau lumbal, dan dapat melibatkan berbagai tingkat keparahan.

3. Skoliosis Traumatik

Meskipun jarang terjadi, terdapat penyebab skoliosis oleh kecelakaan atau trauma besar, disebut sebagai skoliosis traumatik. Skoliosis traumatik dapat timbul setelah suatu kecelakaan yang menyebabkan hentakan besar pada tulang belakang. Hentakan besar tersebut dapat menyebabkan fraktur (patah tulang) pada satu atau lebih ruas tulang belakang yang mengakibatkan hilangnya kestabilan tulang belakang dan kemudian dapat menyebabkan skoliosis. Skoliosis traumatik umumnya dipicu oleh cedera fisik pada tulang belakang, seperti kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, atau kejadian traumatis lainnya. Trauma ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot, ligamen, atau tulang belakang, yang pada gilirannya dapat memicu perkembangan lengkungan lateral yang abnormal.

4. Skoliosis Idiopatik

Merupakan skoliosis yang paling sering terjadi pada masa anak-anak dan remaja. Istilah idiopatik artinya belum ditemukan penyebab yang jelas. Walaupun jarang, Skoliosis idiopatik juga dapat muncul pertama kali pada usia dewasa (>18 tahun) saat maturitas (kematangan) tulang sudah terjadi. Skoliosis idiopatik adalah bentuk skoliosis yang tidak memiliki penyebab yang jelas atau spesifik. Kondisi ini sering kali muncul tanpa riwayat keluarga yang menunjukkan skoliosis dan tanpa adanya faktor penyebab yang dapat diidentifikasi secara langsung.

5. Skoliosis De Novo

Skoliosis de novo pertama kali muncul di usia dewasa (umumnya pada usia >50 tahun), disebabkan terutama oleh proses degeneratif (penuaan) yang terjadi pada ligamen, sendi, atau bantalan ruas-ruas tulang belakang. Sekitar 8 dari 10 kasus skoliosis merupakan skoliosis idiopatik. Dengan kata lain, mayoritas kasus skoliosis tidak diketahui dan tidak ditemukan penyebab yang jelas. Skoliosis idiopatik tidak dapat disebabkan oleh trauma atau kecelakaan. Skoliosis idiopatik juga tidak diakibatkan dari kesalahan postur atau kebiasaan sehari-hari. Skoliosis idiopatik mungkin disebabkan kelainan pada genetik seseorang. Peneliti menemukan bahwa 30% dari penderita skoliosis idiopatik memiliki riwayat keluarga dengan skoliosis. Artinya, kecenderungan seseorang untuk menderita skoliosis idiopatik merupakan bawaan dan tidak dapat dicegah.

Jatuh Menjadi Penyebab Skoliosis?

Riwayat jatuh seperti contohnya jatuh dari sepeda, jatuh saat bermain basket, jatuh dari tempat tidur tidak membuat seorang anak atau remaja menderita skoliosis idiopatik. Riwayat trauma besar seperti contohnya kecelakaan mobil, jatuh dari ketinggian, yang menyebabkan fraktur (patah tulang) pada ruas-ruas tulang belakang mungkin saja menjadi penyebab seseorang menderita skoliosis traumatik. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter dan pemeriksaan penunjang seperti X-ray (rontgen) untuk mengidentifikasi jenis skoliosis dan penyebabnya, serta menentukan manajemen atau terapi yang tepat.

Malcare WordPress Security